Pelaku Pelemparan Batu yang Tewaskan Pemudik di Jalinsum Ditangkap

MEDAN, iNews.id - Terduga pelaku pelemparan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut) ditangkap, Senin (9/5/2022). Diketahui, korban bernama Ahmad Alwi (20), tewas akibat terkena lemparan batu tersebut.

Perihal penangkapan terduga pelaku dibenarkan oleh Direktur pada Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja. Namun Tatan masih enggan menyebut jumlah pelaku yang ditangkap.

Baca Juga

Sempat Hilang Tenggelam, Remaja Asal Batubara Akhirnya Ditemukan

"Iya benar, sudah diamankan pelakunya. Ini masih kita periksa," kata Tatan saat dikonfirmasi Senin (9/5/2022).

Tatan pun masih belum mau membuka motif dari penyerangan itu. Namun ia berjanji akan menyampaikannya saat konfrensi pers yang rencananya akan digelar siang ini.

Baca Juga

Bus Dilempari OTK Pakai Batu Sebesar Kepala di Jalinsum, 1 Orang Pemudik Tewas

"Nanti kita rilis. Saya sampaikan di sana," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah bus AKDP tujuan Medan, diserang orang tak dikenal di daerah Indrapura, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Akibat insiden penyerangan itu, seorang pemuda bernama Ahmad Alwi (20) tewas akibat luka lemparan batu di bagian kepalanya.

Baca Juga

Tragis, Wartawan Senior Tewas Ditabrak Truk Boks di Jalinsum Batubara

Informasi yang dihimpun, korban bersama sejumlah anggota keluarganya awalnya hendak mudik ke Aceh dengan menumpang bus AKDP. Alwi duduk di barisan kursi depan bersama ibunya dan sopir bus tersebut.

Setibanya di Indrapura, mobil yang mereka tumpangi diserang orang tak dikenal. Para pelaku melempari bagian depan mobil hingga kaca mobil pecah dan batu yang dilemparkan tembus mengenai bagian kepala korban.

Korban yang terkena lemparan batu langsung tak sadarkan diri. Dia lalu dilarikan ke puskesmas terdekat dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Bina Kasih di Kota Medan. Setelah di rawat hampir sepekan, korban kemudian menghembuskan napas terakhirnya pada 5 Mei 2022 kemarin.

Editor: Nani Suherni