PMK Merebak, Peternak di Lombok Barat Terancam Rugi

LOMBOK BARAT, iNews.id - Penyakit mulut dan kuku (PMK) berpotensi menyebabkan peternak di Lombok Barat (Lobar), Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelumnya, kasus PMK sudah terdeteksi di Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Mengantisipasi ternaknya terserang PMK, sejumlah peternak pun rajin menyemprotakan cairan disinfektan ke kandang dua sampai tiga kali dalam satu minggu. Salahnya, peternak di Desa Bagek Polak mendesak pemerintah supaya segera menanggulangi virus tersebut supaya tidak menyebar ke sejumlah hewan ternak mereka.
"Saya pokoknya wanti-wanti (berjaga-jaga) sebelum penyakitnya sampai ke sini. Sekarang harga sapi masih tinggi, tapi saya harus tetap antisipasi," kata petenak Sudin.
Dilaporkan jika kasus pertama kali dilaporkan 9 Mei pada kelompok ternak tani Desa Kelebuh Loteng sebanyak 63 ekor sapi potong. Di tanggal yang sama ditemukan di Desa Aik Mel dan Kalijaga Timur Lotim sebanyak 70 ekor sapi potong.
Pada tanggal 10 Mei ditemukan kasus di Barejulat, Kecamatan Jonggat enam ekor dan di Kelebuh Praya Tengah 87 ekor. Kasus keempat di Desa Barejulat dua ekor dan Desa Kelebuh 73 ekor.
Untuk memastikan apakah terpapar virus PMK atau tidak pemda setempat sesegera mungkin mengirimkan sampel ke laboratorium. Berdasarkan data Disnakeswan NTB per 16 Mei ditemukan 1.155 kasus. Ada 731 ekor sapi sakit dan yang sembuh 387 ekor sapi bahkan dipotong paksa delapan ekor.
Editor: Nani Suherni