Rampok HP dan Dijual Rp150.000, Sopir Angkot sampai Bunuh Mahasiswi di Pancurbatu

MEDAN, iNews.id - Sejumlah fakta memilukan terungkap saat ekspose kasus penemuan mayat mahasiswi Juliana Liem Tumanggor (26) korban pembunuhan yang mayatnya dibuang di tepi jurang Sungai Bekala, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang. Pelaku yang ingin menguasai harta benda milik korban, sampai harus membunuhnya dengan sadis.

Dalam kasus ini, tim gabungan Polrestabes Medan dan Polsek Pancurbatu menangkap dua pelaku yakni Tomi Keliat (29) dan Tato Sembiring (28). Keduanya sopir angkot di Medan.

Baca Juga

Kronologi Perampokan dan Pembunuhan Mahasiswi oleh Sopir Angkot di Deliserdang

Pengakuan tersangka Tomi Keliat (29), dia dan rekannya Tato Sembiring menganiaya korban dalam angkot. Mereka mencekik lehernya kemudian membanting kepala korban hingga meninggal dunia.

Setelah korban tewas, mereka mengambil ponsel miliknya dan membuang begitu saja tubuh korban di pinggir jurang dekat Sungai Bekala, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (11/4/2020).

Baca Juga

Polisi Tembak Mati Pembunuh Mahasiswi di Pancurbatu, Seorang Lagi Dilumpuhkan

Ponsel ini pula yang menjadi salah satu kunci penangkapan tersangka Tato Sembiring. Polisi yang melacak lokasi HP tersebut menemukannya sudah berpindah tangan kepada Marlon.

Pengakuan Marlon, dia membeli ponsel itu dari Tato Sembiring seharga Rp150.000. Uang hasil penjualan itu dibagi dua dengan tersangka Tomi Keliat.

Baca Juga

Penemuan Mayat Mahasiswi di Pancurbatu, Korban Dirampok dan Dibunuh Sopir Angkot

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johnny Eddizon Isir mengungkapkan, motif pembunuhan yaitu perampokan dengan kekerasaan.

"HP korban diambil tersangka untuk selanjutnya dijual dan hasilnya dibagi dua. HP ini kami sita sebagai barang bukti," kata Kapolrestabes saat ekspose di Mapolrestabes Medan, Selasa (14/4/2020).

Dalam penanganan kasus, polisi menembak kedua kaki tersangka Tomi Keliat. Sementara tersangka Tato Sembiring ditembak mati karena coba menyerang petugas dengan senjata tajam saat penangkapan.

Editor: Donald Karouw