Sempat Viral, Nenek Tewas Diterkam Harimau di Madina Ternyata Korban Pembunuhan Kekasih Gelap
MADINA, iNews.id - Penemuan mayat perempuan lanjut usia (lansia) bernama Arni Lubis (65 tahun) di sekitar musala Desa Huta Padang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut) sempat viral. Saat itu korban diduga tewas karena diterkam harimau.
Belakangan diketahui, ternyata nenek tersebut bukan karena diterkam harimau, namun dibunuh kekasih gelapnya yang berusia jauh lebih muda.
Satuan Reskrim Polres Madina dan Unit Reskrim Polsek Kotanopan telah menangkap diduga pelaku berinisial P (32 tahun), warga Huta Padang kecamatan Ulupungkut Kabupaten Madina Sumut yang juga satu kampung dengan korban.
Kapolres Madina AKBP.Arie Sofandi Paloh menyampaikan, motif pembunuhan tersebut karena korban ingin pelaku menikahinya yang sudah sering memberikan uang sebanyak Rp20.000 usai bercinta dengannya.
Menurutnya, keterangan pelaku, korban cemburu berat karena pelaku akan menikah dengan wanita lain. Korban kemudian sempat mengatakan, akan menusuk anak pelaku jika pelaku tidak menikahinya yang sudah memiliki usia lebih tua 33 tahun dari pelaku.
“Pelaku sempat cekcok mulut sebelum terjadi pembunuhan, lalu pelaku merasa emosi dan melakukan kekerasan terhadap korban,” kata AKBP Arie dalam keterangan pers di aula Tantya Sudhirajati Mapolres Madina, Jum’at (10/5/2024).
Dia menjelaskan, hubungan kekasih antara korban dan pelaku sudah berjalan selama dua tahun . Sebelum kejadian, mereka sebelumnya berjanji ketemu di dekat musala, lokasi korban ditemukan tewas akibat kehabisan darah akibat terluka.
“Pelaku sudah menikah dan istrinya sudah meninggal seperti pelaku akui di depan penyidik dan ternyata pelaku dengan korban memiliki hubungan asmara,” ucapnya.
Terkait isu viral penyebab kematian Arni Lubis diterkam Harimau Sumatera, secara tegas dibantah. Pelaku, lanjut dia juga ikut serta mengembangkan isu diterkam harimau untuk menghilangkan jejak perbuatannya.
“Sebenarnya kami kurang percaya isu itu, kemudian kami mengumpulkan bukti-bukti termasuk hasil visum dan keterangan saksi-saksi serta pihak BKSDA mengatakan tidak benar ada tanda-tanda hewan buas berada di sekitar lokasi baik sehari maupun sebulan sebelum terjadinya,” katanya.
Dia menyampaikan, pada hari ke-10 penyelidikan, pihaknya sudah bisa menyimpulkan bahwa kasus tersebut murni pembunuhan oleh seseorang.
“Terduga pelaku dua kali kita interogasi dan sudah mengakui dan penyesalan atas perbuatannya. Korban bukan dicakar harimau,melainkan dipukul pelaku dengan benda tumpul secara berulang sehingga korban kehabisan darah,” katanya.
Editor: Kurnia Illahi