Sering Longsor di Jembatan Sidua-dua, Walhi Minta Pemkab Investigasi

MEDAN, iNews.id – Longsor berulang yang terjadi di Jembatan Kembar Sidua-dua, Desa Sibaganding, Kabupaten Simalungun, dalam sebulan terakhir mendapat perhatian serius dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara (Sumut). Lembaga ini mendesak seluruh pemangku kepentingan meliputi pemerintah daerah dan aparat hukum melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti longsor di kawasan tersebut.
Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan mengungkapkan, pihaknya menengarai longsor yang melanda Jembaran Sidua-dua selama sebulan terakhirnya, salah satunya disebabkan maraknya pembalakan liar di kawasan tersebut.
“Kawasan hutan di pegunungan Desa Sibanganding kemungkinan ditebangi oleh orang yang tidak bertangggung jawab sehingga menimbulkan longsor dan menutupi badan jalan dari Pematangsiantar-Kabupaten Simalungun,” papar Dana, Senin (7/1/2018) saat dihubungi oleh iNews.id.
Menurut Dana, longsor yang terjadi di kawasan tersebut tidak serta merta disebabkan hujan lebat dan tingginya debit air hujan. Debit air yang meningkat dapat juga disebabkan maraknya penebangan kayu di hulu sungai sehingga daya serap air berkurang. “Dinas Kehutanan Simalungun dapat bekerja sama dengan Polres setempat agar mengusut kemungkinan terjadinya penebangan di kawasan hutan Sibanganding,” katanya.
Dana juga berharap agar Pemkab Simalungun membentuk tim khusus untuk melakukan kajian terkait longsor yang berulang dan mengakibatkan jalan Pematangsiantar-Simalungun putus total. Pemerintah harus lebih tanggap mengantisipasi longsor yang selama ini meresahkan warga dan pengguna jalan.
“Pemerintah baru turun tangan setelah terjadinya longsor. Selama ini, pemerintah tidak berupaya mengatasi sebelum terjadinya longsor yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan tersebut,” paparnya.
Editor: Maria Christina