Tewaskan Belasan Warga, Ini Penyebab Utama Banjir Bandang di Madina
MEDAN, iNews.id - Petugas dari Dinas Kehutanan Mandailing Natal (Madina) seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat Kotanopan, melakukan investigasi penyebab banjir bandang di Desa Muara Saladi, Jumat (12/20/2018). Untuk melihat langsung penyebab banjir, petugas kemudian pelakukan pengecekan kondisi di atas hutan yang tak jauh dari desa tersebut.
Hasil dari penyelidikan petugas dilapangan, penyebab banjir bandang yang menimpa desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal ini diduga karena disebabkan jebolnya bendungan air yang terbentuk karena longsor beberapa waktu yang lalu. Penyebab jebolnya material longsor ini sendiri diduga karena tingginya intesitas hujan selama beberapa hari terakhir.
"Setelah kami cek di hulu, banjir bandang ini disebabkan karena pecahnya bendungan air yang terbentuk akibat longsor yang terjadi di hulu. Hasil dari pecahnya bendungan ini, menyebabkan banjir bandang di Desa Muara Saladi," kata Kepala Bidang Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat Kotanopan, Ridwan, Selasa (16/10/2018).
Ridwan juga mengklaim bahwa banjir bandang ini merupakan fenomena alamiah. Dia juga memastikan jika praktik pembalakan liar (illegal logging) tidak ada di hulu Sungai Aek Saladi. "Tidak ada aktivitas sama sekali (ilegal logging), ini merupakan siklus dari alam yang menyebabkan banjir bandang," ucapnya.
Seperti diketahui, banjir bandang di Muara Saladi ini menyebabkan belasan siswa SD meninggal dunia. Saat kejadian, para korban tengah mengikuti kelas belajar sore. Selain menelan korban jiwa, banjir bandang ini juga merusak puluhan rumah warga serta sejumlah infrastruktur di Desa Muara Saladi.
Editor: Himas Puspito Putra