Uniknya Atap Rumah Siwaluh Jabu Suku Karo yang Tak Bisa Ditembus Ular

MEDAN, iNews.id -  Atap rumah siwaluh jabu Suku Karo memiliki bentuk unik. Rupanya atap yang dibuat tanpa kayu ini tak bisa ditembus ular.

Diketahui jika setiap suku di Indonesia memiliki kekhasnya. Hal ini juga terlihat dalam sebuah bangunan rumah. 

Baca Juga

Uma Lengge, Bangunan Tradisional Suku Mbojo yang Tak Bisa Dinaiki Tikus karena Mantra

Salah satunya Suku Karo dengan rumah adatnya siwaluh jabu. Dalam portal resmi Kemendikbud dijelaskan jika siwaluh jabu artinya satu rumah dihuni delapan keluarga. Siwaluh jabu juga memiliki bentuk yang unik dan megah. 

Rumah ini rupanya dibangun tanpa kayu. Dinding rumahnya pun tidak tegak lurus seperti pada umumnya rumah. Tembok rumah ini miring dengan sudut 120 derajat.

Baca Juga

Rumah Adat Suku Baduy, Dibangun Tanpa Paku Mampu Bertahan Ratusan Tahun

Sesuai namanya bisa dihuni delapan keluarga, rumah ini memiliki panjang 17 meter dengan lebar kurang lebih 12 meter dan tinggi 12 meter. Terhitung ada 20 tiang fondasi yang berdiri di atas umpak batu.

Pada fondasi dan umpak batu itu diberikan ijuk atau sabut kelapa agar kayu tetap kering saat terkena hujan. Rupanya, ijuk itu juga berfungsi untuk menghindari rumah disinggahi hewan melata seperti ular. 

Baca Juga

Rumah Adat Jawa Timur, Hunian yang Kental dengan Nilai-Nilai Tradisi

Disebutkan jika rumah siwaluh jabu juga terbagi beberapa jenis. Ada dua hal yang dibedakan yakni soal atap dan dinding. 

Jenis Atap

- Rumah sianjung-anjung

Rumah ini  memiliki empat muka atau lebih. Biasanya rumah jenis ini terdiri atas satu atau dua lantai dengan tanduk.

-Rumah Mecu

Rumah ini bentuk atapnya sederhana. Punya dua muka dengan sepasang tanduk.

Jenis Dinding 

- Rumah Sangka Manuk

Jenis rumah ini dibangun dengan balok yang ditindih

- Rumah Sendi

Rumah ini tiangnya dihubungkan dengan balik. Rumah ini juga sering disebut Rumah Sendi Gading Kurungen Manik.

Editor: Nani Suherni