MEDAN, iNews.id – Tim advokasi hukum Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara (Sumut) mendesak Kepolisian menginvestigasi kasus kematian aktivis lingkungan Golfrid Siregar. Kematiannya dinilai tidak wajar karena banyak kejanggalan.
Kepala Departemen Advokasi Walhi Sumut Khairul Bukhari mengatakan, korban ditemukan terkapar dan tidak sadarkan diri di Fly Over Simpang Pos, Medan, pada Kamis (3/10/2019) pukul 01.00 WIB. Kondisi tempurung kepalanya pecah.
Aktivis Walhi Sumut Tewas, Rumah Sakit: Ada Benturan Keras di Kepala
Berdasarkan kronologi kejadian, korban disebut mengalami kecelakaan lalu lintas. Hanya, hal ini dinilai tidak sesuai dengan kondisi korban dan sepeda motornya. Sebab, sepeda motor korban hanya mengalami kerusakan ringan. Tidak hanya itu, pakaian yang dikenakannya juga tidak mengalami robek.
Sementara di tubuh korban juga tidak ditemukan luka serius pada bagian kaki atau tangan sebagaimana korban kecelakaan. Namun, tempurung kepala korban pecah dan di bagian mata mengalami lebam.
Sempat Hilang dan Ditemukan Tak Sadar, Aktivis Walhi Sumut Golfrid Siregar Meninggal
“Apakah itu laka lantas atau pembunuhan? Karena kalau dilihat sepeda motornya hanya lecet-lecet kecil, seperti dijatuhkan begitu saja, tidak ada yang pecah atau rusak. Hanya tergores. Sementara kepala korban sebelah kanan pecah sehingga langsung kritis dan meninggal,” kata Khairul Bukhari, Senin (7/10/2019).
Sementara itu, barang berharga milik korban seperti cincin, dompet, tas, laptop serta barang berharga lainnya, raib dari lokasi kejadian. Namun, sepeda motor korban masih ada di lokasi.
Walhi Sumut menduga kematian korban berkaitan dengan aktivitasnya yang saat ini sedang menangani kasus terkait lingkungan hidup. Karena itu, Walhi Sumut mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian rekan mereka.
“Maka kami minta polisi untuk segera melakukan investigasi dan membongkar kasus ini,” ujarnya.
Walhi Sumut juga turut melakukan investigasi atas kematian Golfrid Siregar yang juga merupakan Tim Advokasi Hukum Walhi Sumut. “Kami juga masih melakukan investigasi di lapangan apakah itu ada dugaan kecelakaan atau ada indikasi pembunuhan. Kami membentuk tim,” katanya.
Golfrid Siregar sebelumnya mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Minggu (6/10/2019). Sebelumnya almarhum sempat dikabarkan hilang sejak Rabu (2/10/2019).
Dia ditemukan seorang penarik becak yang kebetulan melintas di kawasan tersebut. Saksi selanjutnya membawa korban ke RS Mitra Sejati dan diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik karena tidak memiliki identitas.
Meski sudah mendapat penanganan intensif, nyawa korban tidak dapat tertolong. Golfrid mengembuskan napas terakhir pada Minggu (6/10/2019).
Editor: Maria Christina