MEDAN, iNews.id - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menyampaikan Festival Budaya Tionghoa dapat menjadi unique selling point dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Medan. Terlebih tradisi serta adat istiadat Tionghoa di daerah itu masih sangat kental.
"Saya merasa tertantang hari ini untuk bisa mengenal lagi budaya Tionghoa Indonesia. Mungkin tidak belajar bahasanya karena ini bahasa tersulit di dunia dan butuh waktu untuk belajar. Tetapi untuk lebih mengenal sejarah, budaya dan akulturasinya di Indonesia," kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo yang juga Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Ekonomi Digital & Kreatif ini, saat memberikan sambutan pada Festival Budaya Tionghoa, di REGALE Int'l Convention Center Medan, Sumatra Utara, Kamis (26/1/2023).
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Kunjungi Tjong A Fie Mansion di Medan
Festival Budaya Tionghoa diinisiasi oleh Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatera Utara (MITSU) dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.
Salah satu perayaan masyarakat Tionghoa yang masih terjaga hingga kini di Indonesia. Perayaan Tahun Baru Imlek memiliki makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa. Dalam perayaan tersebut ada sejumlah tradisi menarik dan unik, seperti tradisi "Lo Hei" yang menyajikan santapan Yusheng atau salad ikan segar.
Wamenparekraf Hadiri Festival Budaya Tionghoa 2023 di Medan, Ini Kesannya
Yusheng akan diaduk secara bersama-sama dengan keluarga. Kemudian, setiap anggota keluarga akan mengambil salad ikan dan mengangkatnya dengan sumpit tinggi-tinggi. Semakin tinggi sumpit, maka akan semakin baik juga peruntungan yang dapat terkabul.
Wamenparekraf Angela yang merupakan anggota Kabinet Indonesia Maju termuda ini, juga berkesempatan untuk melakukan tradisi Lo Hei yang dihadirkan pada Festival Budaya Tionghoa. Selain Lo Hei, festival ini dimeriahkan oleh pertunjukkan barongsai, kecapi, hingga wushu.
Editor: Kastolani Marzuki