Yulhasni Pimpin KPU Sumatera Utara Periode 2018-2023

MEDAN, iNews.id – Yulhasni resmi didaulat menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut) periode 2018-2023. Penunjukan ini berdasarkan rapat pleno yang dilakukan tujuh Komisioner Sumut usai dilantik KPU RI di Jakarta, Senin (24/9/2018).

Kasubbag Teknis dan Humas KPU Sumut Harry Dharma memastikan kebenaran kabar tersebut. "Iya betul, bang Yulhasni terpilih menjadi Ketua KPU Sumut periode 2018-2023," kata Harry, Selasa (25/9/2018).

Baca Juga

7 Komisioner KPU Sumut Periode 2018-2023 Diumumkan, 3 Wajah Lama

Informasi yang dihimpun iNews.id, Yulhasni merupakan lulusan Fakultas Sastra, sekarang menjadi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU). Rekam jejaknya dikenal sebagai aktivis KAHMI, dan jurnalis.

Sebagai seniman yang mengelola kelompok teater, Yulhasni aktif dalam pementasan yang sudah tak terhitung banyaknya. Profesi kuli tinta atau jurnalis juga pernah dilakoninya. Semasa mahasiswa, dia aktif mengelola media kampus Suara USU.

Baca Juga

KPU Sumut Tetapkan DPT Pemilu 2019 Sebanyak 9,4 Juta Pemilih

Usai penunjukan dirinya sebagai Ketua KPU Sumut periode 2018-2023, Yulhasni mengungkapkan bahwa tantangan yang akan dihadapi yakni menyukseskan perhelatan Pemilu 2019.

"Kami harus dapat menjaga kualitas Pemilu 2019 dapat berjalan dengan lancar dan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan partisipasi masyarakat," kata Yulhasni.

Oleh karena itu, Yulhasni berharap seluruh pihak khususnya masyarakat di Sumut tetap mendukung kerja-kerja dari KPU. "Terlebih kami saat ini sudah memasuk tahapan masa kampanye Pileg dan Pilpres 2019. Kerja sama dari semua pihak termasuk seluruh stakeholder harus terus dijalani dengan baik untuk suksesnya pemilu," ujarnya.

Diketahui, KPU secara resmi telah mengumumkan tujuh komisionernya di Sumut periode 2018-2023. Tiga di antaranya merupakan komisioner periode 2013-2018 dan empat nama lainnya berasal dari kabupaten/kota.

Adapun tiga nama komisioner yang kembali menjabat yakni Benget Silitonga, Yulhasni, dan Mulia Banurea. Sementara empat lainnya, yakni Herdensi, Ira Wirtawati, Syafrizal Syah, dan Batara Manurung.

Editor: Donald Karouw