Kepala Humas, Promosi dan Protokoler USU, Amalia Mutia (Foto: iNews/Wahyudi Aulia)

MEDAN, iNews.id - Manajemen Universitas Sumatera Utara (USU) menyebutkan tujuh peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer 2023 yang ditemukan curang tidak ada yang berasal dari Sumut. Mereka mayoritas dari Jakarta, Bengkulu hingga Jambi.

Kepala Humas, Promosi dan Protokoler USU, Amalia Mutia mengatakan, ketujuh peserta itu diketahui mengikuti bimbingan belajar di lembaga yang sama. 

"Enggak ada yang dari Medan. Mereka itu ada yang dari Jakarta, Jambi dan Bengkulu. Kalau pengakuan mereka dari bimbel yang sama," katanya, Rabu (17/5/2023).

Amalia mengatakan, jika melihat dari cara kerjanya, ketujuh peserta UTBK itu terkait dengan sindikat bimbel tersebut. Itu diketahui karena staf dari bimbel itu ditempatkan di salah satu hotel dan membantu para peserta mengerjakan soal saat ujian berlangsung. Mereka membantu peserta lewat alat perekam yang dipasang di tubuh para peserta yang kedapatan curang itu. 

"Para peserta mengaku dipasangi alat itu di menit-menit akhir. Awalnya diakui tidak ada kesepakatan begitu. Dan ada staf mereka yang stand by di hotel untuk menjawab pertanyaan ujian. Makanya kalau melihat pola kerjanya, kami kira ini termasuk sindikat," katanya.

Amalia mengatakan saat ini kasus kecurangan UTBK itu sudah ditangani polisi melalui Polsek Medan Baru.

"Ini yang kita pertanyakan. Bagaimana penanganannya. Nanti kita segera surati secara resmi untuk mengetahui perkembangan kasusnya," ucap Amalia. 

Diketahui sebanyak tujuh orang peserta UTBK-SNBP 2023 di Universitas Sumatera Utara ditemukan curang pada hari ketika pelaksanaan ujian. Peserta itu melaksanakan ujian di Fakultas Kedokteran sebanyak 4 orang, Fakultas Keperawatan 1 orang, FISIP 1 orang, dan Fakultas Psikologi 1 orang.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network