Para pengunjung juga disugukan dengan berbagai kuliner tradisional seperti, nasi bakar, pecel, lontong sate bumbu kacang, dan minuman air kelapa muda.
Kesemuanya itu disajikan dengan transaksi tidak menggunakan uang, melainkan dengan barter menggunakan kepeng atau kepingan kayu yang dihargai satu kepengnya seharga Rp2.000.
Sandi mengatakan, wisata Pasar Paloh Naga memang unik. Meskipun nilai transaksi menggunakan kepeng masih belum signifikan dalam industri pariwisata, Sandi melihat semangat menjadikan desa wisata ini memiliki keunikan dan tumbuh berkembang.
“Ini merupakan prestasi tersendiri bagi kami di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menghargai semangat desa untuk membangun desa wisata dengan agrowisata yang unik merupakan simbol kebangkitan ekonomi nasional,” paparnya.
Desa wisata Denai Lama, Kabupaten Deliserdang dipilih dalam kegiatan sosialisasi ini karena desa tersebut terkenal dengan literasi adat budayanya, seperti budaya Jawa, Melayu dan Batak yang juga menghasilkan kerajinan yang beragam, seperti kain tenun khas Desa Denai Lama, kain batik jumputan, dan kerajinan dari batok kelapa.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait