JAKARTA, iNews.id – Tim SAR gabungan masih berjibaku melakukan pencarian dan evakuasi terhadap warga terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Kepala Kantor SAR Nias, Putu Arga Sudjarwadi mengungkapkan, dalam prosesnya, Tim SAR menghadapi sejumlah kesulitan dan faktor penghambat ekstrem.
"Faktor penghambat operasi SAR bencana banjir dan tanah longsor, listrik padam dan jaringan komunikasi terputus, Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi menghambat pergerakan tim, jalur darat ke lokasi putus," ujar Putu Arga Sudjarwadi melalui keterangannya, Rabu (26/11/2025).
Bencana yang melanda Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah dipicu oleh hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut, menyebabkan banjir di berbagai titik.
Situasi semakin memburuk pada pukul 10.00 WIB ketika Bendungan PLTA Sipan Sipahoras dibuka karena debit air di bendungan sudah sangat tinggi. Pembukaan bendungan ini menyebabkan banjir di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah semakin parah. Hingga pukul 17.00 WIB, hujan dilaporkan masih belum berhenti dan memicu longsor di berbagai titik.
Dalam proses pencarian dan evakuasi, Tim SAR gabungan mengerahkan berbagai alat berat dan perlengkapan, termasuk sekoci dan drone, untuk menjangkau korban yang tersebar di Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Personil Pos SAR Sibolga dan ABK KN SAR Nakula terus berkoordinasi dengan unsur SAR lainnya untuk mengevakuasi warga terdampak di tengah hambatan cuaca dan infrastruktur yang terputus.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait