Namun belakangan diketahui kalau sebelum meninggal, almarhum menjadi korban perundungan (bully) sejumlah teman sekolah. Bahkan disebut-sebut sempat dikeroyok.
Mendapat informasi tersebut, orang tua korban sempat mempertanyakan informasi dugaan perundungan dan penganiayaan ke pihak sekolah. Namun hasilnya mendapat jawaban yang kurang memuaskan.
Orang tua korban akhirnya membagikan cerita dugaan perundungan dan penganiayaan itu ke media yang berujung viral di media sosial.
Polisi pun merespons cepat kabar viral itu hingga akhirnya melakukan ekshumasi (pembongkaran makam) dan autopsi terhadap jenazah korban. Dugaan perundungan dan penganiayaan pun menguat setelah hasil autopsi menunjukkan adanya sejumlah luka di tubuh korban.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait