Kepala Dinkes Sumut Alwi Mujahit Hasibuan menjelaskan kondisi Sumut yang sejauh ini masih aman dari penyebaran virus korona, Jumat (13/3/2020). (Foto: iNews.id/Stepanus Purba)

MEDAN, iNews.id – Sedikitnya 350 warga Sumatera Utara (Sumut) menghadiri kegiatan Tabligh Akbar yang digelar di Malaysia. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut tengah melacak keberadaan mereka karena peserta kegiatan keagamaan tersebut positif terinfeksi virus korona atau Covid-19.

Kegiatan itu dilaksanakan di Masjid Seri Petaling, Selangor Malaysia sejak 28 Februari hingga 1 Maret lalu. Acara tabglih akbar diikuti sekitar 10.000 orang, termasuk dari Indonesia, Filipina, dan Singapura. Pascakegiatan itu, dua warga Singapura dilaporkan positif korona.

Kepala Dinkes Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, sejauh ini dari informasi yang dia dapat, sebanyak 350 warga Sumut ini terdapat di Kota Medan dan Kota Binjai. Namun, Dinkes masih mencari mereka.

“Sebanyak 350 orang itu kami lacak. Tapi belum lengkap, yang pasti mereka ada tersebar di Kota Medan dan Binjai,” kata Alwi di Medan, Jumat (13/3/2020).

Alwi menjelaskan, 350 orang warga Sumut tersebut akan masuk dalam daftar pemantauan sampai dia terbukti sakit. Pemantauan itu dilakukan selama 14 hari terhitung sejak mereka mengalami kontak dengan orang positif Covid-19.

“Tapi kalau dia aman dalam 14 hari itu, berarti sehat. Namun begitu untuk sekarang, dia masih berpotensi jatuh dalam pasien dalam pengamatan,” katanya.

Alwi juga mengatakan, Provinsi Sumut sampai sekarang masih aman terhadap virus corona. Namun, Alwi berpendapat kondisi ini sangat dinamis karena situasinya akan berkembang terus.

“Jadi sebenarnya yang akan bisa mengamankan kita bila rantai penularannya (Covid-19) bisa kita dapatkan dan diputus,” katanya.

Cara memutus rantai penularan itu dengan melakukan pemantauan. Apabila nantinya ada warga yang sakit dan diduga terinfeksi virus korona, maka yang bersangkutan akan masuk dalam pasien pengawasan Covid-19.

“Di situ akan diobati dan akan kita periksa di laboratorium apakah masuk Covid-19 apa bukan,” ujarnya.

Terpisah, Kasubbag Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini hanya memiliki sebanyak 11 ruang isolasi yang disiapkan untuk pasien Covid-19.

Berdasarkan kesepakatan dengan Dinkes Sumut, terdapat empat rumah sakit lain yang akan membantu RSUP Haji Adam Malik bila nantinya terjadi over kapasitas pasien. Keempatnya, yakni Rumah Sakit Umum (RSU) Haji, RSU Universitas Sumatera Utara (USU), RSU Bhayangkara, dan RSU Lubuk Pakam.

“Kalau RS Adam Malik memang sudah jauh-jauh hari telah siap untuk menerima dan menangani pasien Covid-19,” ujarnya.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network