Mereka menuntut penghentian tunjangan bagi anggota DPR sekaligus memprotes insiden meninggalnya seorang driver ojek online yang ditabrak kendaraan taktis Brimob di Jakarta.
Untuk membubarkan massa, polisi sempat menembakkan gas air mata dan menyemprotkan meriam air. Namun, mahasiswa dan pengemudi ojek online akhirnya bisa berdialog dengan anggota dewan. Sementara kelompok lain dibubarkan paksa oleh aparat.
Hingga Jumat malam, situasi di sekitar Gedung DPRD Sumut masih dijaga ketat aparat kepolisian. Jalan Balai Kota tetap ditutup sementara waktu, dan pos polisi yang terbakar dibiarkan hangus. Polisi belum memberikan keterangan resmi terkait pembakaran pos tersebut maupun identitas pelaku yang memicu kericuhan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait