MEDAN, iNews.id - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Utara untuk Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo – KH Ma'ruf Amin, Ivan Batubara menilai berita hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet yang sempat viral di media sosial harus dijadikan pelajaran berharga bagi semua pengguna media sosial.
Ivan pun mengajak pengguna media sosial agar tabayyun sebelum menyebarkan informasi. "Saya mengajak kita semua agar cerdas dan harus tabbayun (mengonfirmasi) kebenaran suatu informasi atau berita sebelum menyebarkannya. Jangan menyebarkan informasi jika belum mengetahui kebenarannya karena berpotensi menjadi dosa" kata Ivan di Medan, Kamis (4/10/2018).
Dia menyebut, sifat tabayyun harus dimiliki semua umat beragama untuk kebaikan bersama. Derasnya arus informasi di media sosial saat ini, ujar Ivan, membuat seseorang berpotensi bisa terikut menyebar informasi bohong. "Itu sebabnya perlu hati-hati menyikapi informasi. Jangan langsung menyebarkan informasi apabila belum mengetahui kebenarannya." ujar Ivan.
Ivan pun merujuk kehebohan yang terjadi akibat tersebarnya kabar Ratna Sarumpaet dianiaya yang menyebabkan sejumlah petinggi partai politik ikut menyebarkan hoax itu. Dia bahkan menyayangkan sahabatnya, Sandiaga Uno, sampai ikut termakan hoax tersebut.
"Saya juga heran kenapa saudara saya Sandiaga Uno bahkan ikut emosi akibat berita yang sebenarnya tidak terjadi atau hoax itu." ujar Ivan.
“Sebagai legacy bagi generasi muda, para tokoh masyarakat, tokoh partai hendaknya menurunkan kebaikan agar tujuan beragama dan bernegara tercapai. Mari lah kita tabayyun sebelum ikut mengomentari informasi atau berita." imbuhnya.
Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan kabar pengeroyokan terhadap Ratna Sarumpaet. Namun belakangan Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dirinya sendiri telah berbohong terkait hal itu. Lebam di wajah Ratna ternyata merupakan efek dari operasi plastik bukan akibat dipukul ataupun dikeroyok.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait