Selain itu, dia menggunakan uang penjualan batu meteor untuk memperbaiki rumah yang dia tempati selama ini. Rumah itu peninggalan dari orang tuanya.
Joshua mengatakan, meskipun batu meteor itu laku menghasilkan uang yang cukup banyak, kehidupan keluarganya masih seperti dulu, tidak kaya mendadak. Hidupnya tidak sedikit pun berubah, tetap seperti dulu sebelum memiliki benda angkasa itu.
"Saya tetap bekerja sebagai buruh di perkebunan sawit di kampung saya ini," ujarnya.
Diketahui, benda angkasa berwarna hitam menimpa rumah Joshua Hutagalung pada awal bulan Agustus lalu. Suaranya begitu keras, bahkan seng atap rumahnya sempat jebol dan terperosok ke dalam tanah sedalam 10 sentimeter. Saat dipegang, batu dan tanah itu juga sedikit panas.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait