Tangkapan layar bocah hilang di Langkat. (foto: iNews.id)

LANGKAT, iNews.id - Kisah kelam terjadi di Dusun Pulka, Desa Naman Terang, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut), 18 Oktober silam. Pada Minggu yang cerah, tiga bocah setempat tiba-tiba hilang saat bermain di sekitar kebun sawit di dalam kawasan permukiman warga.

Sampai memasuki penghujung tahun ini dalam kaleidoskop 2020, keberadaan mereka tak diketahui. Polisi yang telah menyelidiki kasusnya selama berbulan-bulan juga belum bisa menyimpulkan terkait peristiwa tiga bocah hilang tersebut.

Sementara keluarga, tetap teguh pada keyakinan anak-anak mereka masih dalam kondisi hidup. Mereka tak henti berdoa hari demi hari untuk keselamatan ketiga bocah agar dapat kembali suatu saat nanti.

Identitas ketiga bocah yang hilang yakni Nizam anak Sarkim, Yogi anak Hartoyo dan Zahra anak Alamsyah. Mereka rata-rata berusia tujuh tahun.

Kasus bocah hilang ini pertama kali dilaporan Kepala Dusun Masdi, dengan saksi Dedi Hartoyo, Nanda Pradita, Nur Talam alias Alam, Randi dan Efi. Kejadiannya pada Minggu (18/10/2020) pukul 10.00 WIB.

Sesuai keterangan saksi, ketiga anak tersebut awalnya bermain sambil melihat-lihat alat berat eskavator yang lagi bekerja mencuci parit batas pada pukul 10.30 WIB. Alat berat kemudian berhenti bekerja dan pindah lokasi (rolling) ke tempat lain yang berjarak satu kilometer.

Lalu, para saksi melihat anak tersebut bermain prosotan di timbunan tanah bekas galian. Pada pukul 11.00 WIB, saksi Efi melihat ketiga anak itu bermain dekat pos palang kembar areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling.

Selanjutnya tiga jam kemudian pada pukul 14.00 WIB, keluarga mencari ketiga anak agar pulang makan terlebih dahulu. Namun mereka tak ditemukan hingga akhirnya pencarian melibatkan warga dari beberapa kampung, termasuk elemen masyarakat serta berbagai organisasi.

Tiga hari pertama pencarian dan belum membuahkan hasil, Polsek Salapian pun mendirikan posko di salah satu rumah warga. Posko orang hilang untuk lebih mengkoordinasi petugas gabungan yang terlibat dalam misi pencarian. 

Selain itu tim juga menyebarkan foto-foto ketiga korban. Baik secara langsung maupun melalui media sosial hingga menyita perhatian masyarakat luas. Sejak saat itu, banyak warga dari desa tetangga yang berdatangan dan turut pula membantu pencarian.

Proses pencarian besar-besaran pun dimulai, melibatkan seratusan petugas gabungan dan warga. Hingga muncul sejumlah orang yang mengaku sebagai paranormal.

Keluarga meminta bantuan paranormal untuk menemukan tiga bocah malang yang diduga dibawa makhluk gaib. 

"Kata paranormal, mereka dibawa makhluk gaib," kata Alamsyah, ayah dari salah satu bocah yang hilang ketika itu.

Paranormal kemudian melakukan ritual kuda lumping, sedangkan keluarga mendatangi Waduk Pulka yang berjarak dua kilometer dari lokasi titik hilang. Keluarga dan paranormal kembali menggelar ritual melepas tiga ikan emas sambil berharap dapat petunjuk menemukan ketiga anak tersebut yang tak pernah ditemui.

Sepekan pascahilang, beredar rekaman detik-detik terakhir keberadaan mereka yang tertangkap kamera ponsel. Ketika itu ketiga bocah bermain di sekitar TKP hilang. Dalam video pendek berdurasi beberapa detik, mereka tampak sedang kejar-kejaran dengan latar belakang alat berat eskavator.

Pencarian terus dilakukan hingga menyisir kawasan perkebunan sawit seluas 100 hektare, area sungai hingga timbunan tanah bekas galian. Hampir setiap harinya 100-an warga terlibat dengan gabungan bertugas sekaligus kru anjing pelacak.

Namun lantaran tak menemukan titik terang, polisi menutup posko pencarian karena membeludaknya warga. Kondisi ini bukan membantu, justru membuat warga kampung merasa tidak nyaman karena selalu ada keramaian di lokasi kejadian.

Sebulan berlalu tanpa kejelasan meski penyidik telah memeriksa sampai 60an saksi. Sejauh ini belum ada kesimpulan yang diambil atas kasus tersebut.

Polisi awalnya menyebut tak ada tanda dugaan mengarah ke penculikan, namun kini tak menampik jika hal tersebut bisa saja terjadi. Saat ini keluarga masih melakukan pencarian secara mandiri dengan doa dibantu polisi dan warga setempat. Namun sudah tak lagi dilakukan pencarian besar-besaran. 


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network