Haris juga menambahkan bahwa berdasarkan monitoring lapangan, hingga saat ini, sudah dapat dipastikan bahwa stok elpiji 3 Kilogram di pangkalan sudah tersedia. Kuota yang diberikan oleh Pertamina saat ini mencapai 108 persen artinya sudah overlap sebesar 8 persen.
”Dampak kelangkaan yang dirasakan hingga saat ini salah satunya karena belum diimplementasikannya subsidi tepat sasaran," ucapnya.
Ridho meminta masyarakat tidak perlu panik lagi sebab ketersediaan gas di pangkalan sudah kembali normal. Selain itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang menemukan ada penyalahgunaan penyaluran gas bersubsidi ini untuk melaporkan kepada aparat, Pertamina atau Hiswana Migas.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait