Terdapat kampung unik yang menarik perhatian dan membuat penasaran di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). (Foto: Erwin Syah Putra Nasution).

LANGKAT, iNews.id – Terdapat kampung unik yang menarik perhatian dan membuat penasaran di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Namanya, Kampung Matfa Indonesia atau yang populer dikenal dengan sebutan Kampung Kasih Sayang.

Kampung ini dijuluki Kampung Kasih Sayang karena kedekatan yang terjalin antara warga yang saling bahu-membahu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa secara mandiri.

Seluruh warga di Kampung Matfa hidup setara tanpa memandang status sosial. Mereka memakan makanan yang sama dan tidak ada sebutan si miskin atau si kaya. 

Berkat keharmonisan penduduknya, warga kampung ini tak pernah merasakan kelaparan karena susah senang mereka tanggung bersama.

Kampung Matfa telah berdiri sejak 2012 dan memiliki penduduk sebanyak 791 jiwa yang sebagian besar merupakan pendatang dari berbagai kabupaten/kota di Pulau Sumatera.
 
Sebelum tinggal di kampung tersebut, para calon penghuni harus memiliki komitmen untuk meninggalkan pemikiran memperkaya diri dengan materi dan dapat hidup berdampingan bersama warga lainnya.

Ada tiga prinsip hidup bersama yang dipegang teguh di kampung ini, yaitu kesabaran, rasa syukur dan berbagi. Ketiga prinsip ini diikuti untuk mencegah kecemburuan dan kejahatan, sehingga semua sektor desa dapat beroperasi dengan damai.

Keunikan dari kampung ini terletak pada semangat gotong-royong masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitar tempat tinggal mereka. 

Warga yang datang diberikan pekerjaan sesuai minat dan kemampuan masing-masing. Misalnya, jika warga hobi bertani, mereka disediakan lahan pertanian dan perkebunan. Jika berminat menjadi nelayan, diberikan perahu untuk mencari ikan dan membuka kolam. 

Sementara bagi yang minatnya berdagang, disediakan warung dan toko untuk berjualan. Sehingga, penghuni kampung dapat bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing.

Kampung Matfa memiliki luas tak lebih dari 20 hektare dengan sektor yang dikelola antara lain peternakan, perikanan, hingga pertanian. 

Ada pula beberapa industri kecil seperti pengolahan tahu, batu bata, jajanan tradisional, peternakan ayam, kambing dan lembu serta kolam ikan mas dan lele serta usaha air mineral kemasan. 

Warga secara swadaya juga mendirikan bangunan untuk kebutuhan mereka, mulai dari masjid, sekolah (tingkat TK hingga SMA) yang semuanya gratis, klinik kesehatan, jalan dan perumahan warga.

Hasil dari sumber daya alam dan beragam usaha lainnya diserahkan ke bank kampung, yakni Baitul Mal atau kas kampung, untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat setempat. 

Kampung ini dipimpin oleh seorang tuan imam yang meneruskan kepemimpinan sang ayah, tuan guru KH Ali Mas'ud al Banjari.

Salah satu keunikan lain yang ditemukan di Kampung Matfa, yaitu pola makan sehari-hari yang sama bagi semua warga. Para ibu di kampung ini bertugas menyiapkan makanan bagi seluruh warga kampung yang disiapkan di dapur umum dan dibagi menjadi tiga sif pagi, siang dan sore. 

Makanan tersebut kemudian dibagikan secara gratis kepada seluruh warga desa. Sayur dan lauk-pauk berasal dari hasil pertanian yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Kampung Matfa juga menerapkan manajemen kebersamaan berdasarkan kesepakatan antara warga yang tinggal di sana. Sejumlah warga mengaku tinggal di Kampung Matfa memberikan mereka ketenangan spiritual, keikhlasan, kebersamaan dan gotong-royong yang membuat mereka betah tinggal di kampung tersebut.

Pemimpin Kampung Matfa Indonesia, Tuan Imam mengatakan, keharmonisan hidup di kampung ini tak lepas dari ajaran tuan guru KH Ali Mas'ud al Banjari, yang mengajarkan nilai-nilai keislaman dipadukan dengan nilai-nilai Pancasila.

"Segala sesuatu yang kita buat di sini, dari kita yang mengelola kita dan hasilnya pun untuk kita. Namun ini tidak bisa berkembang pesat kecuali dibantu oleh pemerintahan kita," ujar Tuan Imam di kampung tersebut, Selasa (4/3/2025).

Dia berharap kehidupan yang penuh kebersamaan ini bisa terus berkembang di daerah lainnya. "Khususnya di Indonesia ini," ucapnya.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network