Anggiat mengaku hanya pasrah atas nasibnya. Untuk keseharian, dia bekerja sebagai sopir angkutan umum untuk menafkahi keluarganya.
"Saya terpaks tinggal di sini bersama istri dan tiga anak. Memang rumahnya gak enak tapi karena keadaan saya tidak punya tempat tinggal lain," ujarnya, Jumat (23/7/2021).
Dengan kondisi rumah yang tidak layak huni ini, dia pernah meminta bantuan kepada pemerintah setempat, namun belum ada respons. Dia hanya bisa berpasrah diri dan tegar menjalani kehidupannya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait