Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Foto: Puspen TNI)

JAKARTA, iNews.id – Sedikitnya 243 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Minggu (2/2/2020) pukul 8.45 WIB. Mereka sebelumnya lepas landas dari Wuhan pukul 03.44 WIB dengan menggunakan pesawat Airbus A330 Batik Air.

Para penumpang langsung turun dan diarahkan untuk ganti pesawat. Mereka akan melanjutkan perjalanan dengan pesawat milik TNI AU ke Natuna, yang menjadi tempat observasi sementara selama 14 hari ke depan.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, isolasi ini untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat dan bebas dari virus korona.

Panglima menjelaskan, Natuna dipilih sebagai tempat isolasi karena beberapa alasan. Pertama, pulau tersebut jauh dari permukiman penduduk. Kedua, Natuna merupakan pangkalan militer dan dilengkapi fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI yakni Darat, Laut dan Udara.

”Kemudian, jarak landasan (runway) pangkalan militer ke RS tempat isolasi juga sangat dekat. RS tersebut mampu menampung hingga 300 pasien,” kata Panglima saat melepas tim evakuasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Sabtu (2/1/2020).

Alasan lainnya yaitu, jarak dermaga ke lokasi RS tersebut juga relatif jauh sekitar 5-6 kilometer sehingga dipandang aman untuk isolasi.

TNI, kata Hadi, mendukung proses pemulangan warga Indonesia dari Wuhan menuju Indonesia dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokol kesehatan yang dijalankan pemerintah.

Di lokasi isolasi tersebut, kesehatan WNI dari Wuhan akan terus diobservasi oleh Kementerian Kesehatan dan instansi terkait. Lokasi itu memenuhi syarat protokol kesehatan sebagai tempat transit sementara sampai WNI dengan dinyatakan bebas, bisa bertemu dengan keluarga.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network