MEDAN, iNews.id – Pembunuhan sadis yang terjadi di Desa Lae Ambat, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (24/10/2018) diduga karena dendam kesumat pelaku pada korban mengenai persoalan tanah. Pirhot Nababan (45), nekat menebas leher korban Rimson Sitorus (46), hingga putus.
“Dilatarbelakangi masalah tanah, sengketa tanah antara korban dan pelaku yang terjadi pada tahun 2016,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Irjen Pol Agus Andrianto di Mapolda Sumut, Kamis (25/10/2018).
Kejadian yang mengegerkan masyarakat itu berawal saat tersangka Pirhot mendatangi kedai tuak milik korban yang juga menjadi rumahnya. Korban sempat menanyakan, apakah tersangka menjual gas di warungnya dan dibenarkan oleh tersangka. Korban lalu menyuruh putranya Irwanto ke rumah tersangka untuk membeli gas. Namun, saat dia kembali ke rumah, ayahnya sudah tewas.
“Saat anak korban pergi, pelaku berhadap-hadapan dengan korban. Si pelaku yang sudah dendam kepada korban langsung menebas leher korban dengan senjata tajam berupa parang panjang,” kata Kapolda.
Di TKP, ada beberapa orang saksi mata yang awalnya berusaha menghentikan aksi nekat pelaku. Namun, pelaku malah hendak melukai mereka sehingga warga kabur dari TKP. Warga kemudian menginformasikan pembunuhan itu kepada Polsek Parongil.
Kapolsek Parongil AKP Sayuti bersama anggota kemudian langsung menuju lokasi. Jarak tempuhnya sekitar 45 menit menuju TKP. Saat di TKP, kapolsek melihat pelaku ternyata sudah membawa kepala korban ke tempat sampah di rumahnya. Kapolsek kemudian berusaha untuk membujuk dan si pelaku akhirnya membuang parang panjangnya.
Namun, ternyata pelaku masih memiliki senjata tajam berupa belati. Dia lalu menusuk dada kapolsek. Masyarakat yang melihat aksinya menjadi marah dan menghakimi pelaku hingga tewas.
“Menurut kapolsek, dia tidak menduga korban dipenggal lehernya dan dia juga tidak menyangka ada senjata tajam lagi dalam bentuk belati yang masih dipegang di tangan, disembunyikan oleh pelaku. Andai kapolsek tahu, kemungkinan besar dia akan melakukan tindakan tegas,” paparnya.
Kapolda mengatakan, saat ini kondisi Kapolsek Parongil sudah membaik setelah dioperasi di Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Medan. “Tadi pagi saya tengok sudah bisa cerita. Namun saya bilang istirahat dulu. Dari keterangan dokter, kapolsek dalam kondisi baik dan alhamdulillah tidak mengenai jantungnya,” paparnya.
Sementara itu, jasad korban Rimson Sitorus sudah disemayamkan di rumah duka, Dusun Lae Sulpi, Desa Lae Ambat, Kecamatan Silima Pungga-Pungga. Kamis siang, suasana duka menyelimuti rumah korban. Keluarga korban tak tak bisa menahan tangis. Sejumlah kerabat dan saudara memadati kediaman korban.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait