Peninggalan Kerajaan Deli yang Masih Kokoh hingga Cerita Magis Meriam Puntung

MEDAN, iNews.id - Peninggalan Kerajaan Deli sampai saat ini masih tersimpan kokoh. Salah satunya yang menyimpan cerita magis yakni meriam puntung.

Kesultanan Deli diketahui berdiri dari tahun 1632 dan dipimpin Tuanku Panglima Gocah Pahlawan. Sampai saat ini, masih ada Kesultanan Deli masih memiliki pemimpin yakni Tuanku Aji atau Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah. Dia merupakan Sultan Deli XIV dan naik tahta di usia 8 tahun.

Banyak sejarah yang ditinggalkan oleh leluhurnya dulu. Selain bangunan, ada legenda Putri Hijau juga yang menghiasi kisah Kerajaan Deli. Penasaran apa saja? berikut daftarnya.

Peninggalan Kerajaan Deli

1. Istana Mainum

Peninggalan Kerajaan Deli, Istana Maimun (Foto: Antara/Michael Siahaan)

Istana ini peninggalan Kesultanan Deli saat dipimpin Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1973. Tempatnya yang di Kota Medan, menjadikan istana ini menjadi ikon populer di kota tersebut.

Dari segi bangunan, terlihat menganut desain perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa. Namun, nuansa Melayu masih kental.  Diketahui, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dengan 30 ruangan.

2. Masjid Raya Medan

Peninggalan Kerajaan Deli, Masjid Raya Al-Mashun Kota Medan (Foto: Dok SINDOnews)

Peninggalan Kerjaan Deli selanjutnya ada Masjid Raya Medan. Masjid ini dibangun pada tanggal 21 Agustus 1906 saat Kesultanan Deli dipimpin Sultan Ma’mun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah atau Sultan Deli IX. 

Masjid ini dibangun dalam waktu tiga tahun atau tepatnya rampung pad 19 September 1909. Kemegahan masjid ini merupakan hasil rancangan Theodoor van Erp dan J.A. Tingdeman. Saat itu tak ada pribumi yang sudah handal sehingga direkrut arsitek dari Belanda.

Diketahui jika Theodoor van Erp sebelumnya juga terlibat membantu pemugaran Candi Borobudur pada 1907-1911.

3. Meriam Puntung

Peninggalan Kerajaan Deli yang Masih Kokoh hingga Cerita Magis Meriam Puntung

Peninggalan Kerjaan Deli berikutnya ada Meriam Puntung. Kisah meriam ini tak lepas dari kisah peperangan antara Kerajaan Haru dengan Sultan Aceh di tahun 1594 Masehi. Disebutkan jika saat itu Putri Hijau menolak pinangan dari Sultan Aceh hingga memicu peperangan.

Kakak Putri Hijau, Mambang Khayali pun mengubah wujudnya menjadi meriam. Nahas, karena ditembakkan terus-menerus, meriam ini menjadi panas, meledak, terlontar, dan terputus dua. 

Pecahan konon terpental ke dua tempat yang berbeda. Satu terpental ke Kampung Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Tanah Karo dan ujung lainnya di Istana Maimun.  Kedua Meriam itu hingga kini masih dapat ditemui. Bahkan, beberapa penduduk mengkramatkan Meriam Putung itu.

Itulah pembahasan tentang peninggalan Kerajaan Deli. Kalian sudah pernah melihat dan berkunjung langsung?.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network