Maka dari itu, contoh soft skill adalah komunikasi, berpikir kritis dan kreatif, mampu bekerja dengan tim, problem solving, public speaking, manajemen waktu, kepemimpinan, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, soft skill biasa disebut dengan kemampuan seseorang yang tidak bisa diukur dengan apapun karena berkaitan dengan diri pribadi. Selain itu, kemampuan ini juga sulit didefinisikan, diukur, dan dihitung. Hal ini dikarenakan, soft skill berkaitan dengan kemampuan interpersonal.
Meski begitu, kamu bisa tetap berlatih untuk meningkatkan soft skill sebelum mulai masuk ke dunia kerja. Caranya adalah dengan memperluas jaringan dan relasi supaya bisa lebih mudah untuk berinteraksi dengan banyak orang, sehingga membantu memahami kepribadian setiap orang.
Hard Skill
Secara singkat, hard skill adalah sebuah keahlian seseorang yang bisa diukur dan dikuantifikasi. Biasanya, pengukuran dapat melalui gelar kuliah, nilai, hingga sertifikasi.
Artinya, hard skill ini berkaitan dengan keterampilan atau pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seseorang, sehingga ia mampu untuk melakukan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Misalnya, kamu seorang programmer, maka hard skill yang harus dimiliki antara lain; bahasa pemrograman, seperti Python, Java, SQL, dan lainnya. Kemudian, ada juga debugging code, cloud computing, dan sebagainya.
Begitu pula pekerjaan lain yang juga membutuhkan keterampilan khusus. Tujuannya supaya pekerjaan bisa selesai sesuai aturan yang telah ditentukan, sehingga membutuhkan tenaga kerja khusus atau ahli di bidangnya.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait