YERUSALEM, iNews.id – Polisi Zionis Israel kembali berulah dengan menembakkan peluru karet dan granat kejut ke pemuda Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa Yerusalem. Akibat serangan tersebut, 139 orang warga Palestina terluka.
Ketegangan Israel-Palestina meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat selama Bulan Suci Ramadhan. Bentrokan terjadi setiap malam di kawasan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Di wilayah itu, banyak keluarga Palestina menghadapi penggusuran paksa oleh zionis.
Seruan dunia internasional agar kedua pihak agar tetap tenang dalam menahan diri berdatangan dari Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, ribuan warga Palestina memadati komplesk puncak bukit yang mengelilingi Masjid al-Aqsa, Jumat Pagi untuk menunaikan salat subuh. Selain itum banyak dari mereka yang tetap bertahan di lokasi untuk memprotes penggusuran yang di kota yang menjadi inti konflik Israel-Palestina.
Setelah buka puasa pada magrib kemarin, bentrokan meletus di Al-Aqsa. Bentrokan kecil juga terjadi di dekat Sheikh Jarrah yang terletak di dekat Gerbang Damaskus yang terkenal di Kota Tua Yerusalem.
Alarabiyah melansir, polisi Israel menggunakan meriam air yang dipasang pada kendaraan lapis baja untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat rumah keluarga Palestina yang terancam digusur.
“Jika kami tidak mendukung orang-orang (pengunjuk rasa) di sini, rumah saya, rumah mereka, dan setiap warga Palestina yang tinggal di sini akan digusur,” kata salah seorang pemuda Palestina, Bashar Mahmoud (23), yang datang dari daerah terdekat Yerusalem, Issawiyah.
Para pemukim Yahudi datang ke Sheikh Jarrah dan merebut rumah-rumah orang Palestina di sana. Aksi penggusuran sepihak itu didukung oleh aparat keamanan Israel.
Sebelumnya, lima kekuatan Eropa yakni Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris mendesak Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat, Palestina, yang diduduki.
Editor : Stepanus Purba_block
Artikel Terkait