Peristiwa itu dipicu kedatangan sejumlah pemuda dari salah satu organisasi masyarakat (ormas) pekerja ke kantor gudang sekaligus kantor R. Para pemuda itu awalnya meminta agar R membayarkan pesangon senilai Rp30 juta kepada sopir yang baru dipecatnya. Mereka meminta pesangon itu dibayarkan setelah mantan sopir yang dipecat R secara sepihak mengadu kepada para pemuda tersebut.
R yang tidak terima dengan desakan para pemuda dari organisasi pekerja itu. Dia lantas murka dan mengambil pistol serta mengumbar tembakan ke udara. Dia bahkan menyebut jika pistolnya itu pemberian Kapolda Sumut. Belakangan polisi membantah keterangan itu dan menyebut R hanya mengaku-ngaku saja.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait