Petani ikan keramba di Danau Toba, Sumatera Utara hanya pasrah melihar ribuan ekor ikan miliknya mati mendadak. (Foto: Dok.iNews.id)

MEDAN, iNews.id – Kematian mendadak ribuan ekor ikan mujair dan nila di Danau Toba, Sumatera Utara diduga akibat tercemar limbah rumah tangga dan hotel yang dibuang ke danau tersebut. Selain itu, adanya perubahan suhu dasar air.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perikanan, Kabupaten Samosir Jhunellis br Sinaga mengatakan, perubahan suhu dasar air Danau Toba sehingga meyebabkan berkurangnya oksigen. Kondisi ini, menurut Jhunellis, membuat ikan-ikan di keramba tidak maksimal mendapatkan oksigen.

Selain itu, banyaknya limbah khusunya limbah rumah tangga dan perhotelan yang dibuang ke danau juga menjadi salah satu penyebab berkurang kadar oksigen di Danau Toba.

"Jadi kotoran di dasar itu atau limbah naik ke permukaan. Limbah yang dimaksud adalah sampah rumah tangga, hotel, dan pestisida. Kalau sisa dari pakan tidak ada karena pelaku usaha di sini memakai pakan terapung bukan jenis yang tenggelam," katanya, Kamis (23/8/2018).

Namun, Jhunellis mengungkapkan bahwa Pemkab Samosir akan meneliti lebih lanjut terkait dengan peristiwa ini khususnya terkait dengan kadar air Danau Toba, pakan, dan ikan yang mati.

Pemkab Samosir juga mengimbau kepada para petani keramba untuk menjemur ulang terhadap jaring keramba milik mereka. "Sejauh ini, kami dari Dinas Pertanian mengimbau kepada para pelaku usaha perikanan terutama yang mengalami musibah karena kematian ikan sementara jaring-jaring itu dijemur kembali," tandas Jhunellis.

Kejadian kematian massal ikan di Danau Toba ini bukan yang pertama kali terjadi. Peristiwa itu serupa pernah terjadi pada 2004 silam di Haranggaol, kemudian pada 2016 dan 2017 di Tongging dan Silalahi.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network