Gajah Dwiki yang mati dilakukan tindakan Nekropsi oleh tim dokter hewan Vesswic, TSI dan BBKSDA Sumatera Utara di lokasi Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC), Kabupaten Simalungun. (ANTARA/Humas BBKSDA Sumatera Utara))

"Hal ini berdampak pada lambung, volumenya tidak bisa optimal. Lalu diperparah dengan intosusepsi lambung sehingga berdampak pada malnutrisi dan malabsorsi, tubuh kesulitan menyerap nutrisi dari makanan sehingga terjadi penurunan kesehatan dan berat badan," ucapnya.

​​​​​​​Rudianto menambahkan, setelah kematian gajah Dwiki, langsung dilakukan tindakan Nekropsi tim dokter hewan Vesswic, TSI dan BBKSDA Sumut. Hasil Nekropsi ditemukan luka rahang bagian dalam sehingga gajah tidak mau makan sehingga mengalami kematian.

Pada saat Nekropsi dilakukan pengambilan sampel bagian tubuh yaitu hati, paru, ginjal, jantung, limpa dan vesica urinaria untuk pemeriksaan Histopatologi di Balai Veteriner Medan guna mendapatkan informasi yang lebih valid terkait kematian gajah Dwiki.

"Selesai Nekropsi bangkai gajah Dwiki pada tanggal 14 Februari 2023 dikuburkan di lokasi ANECC, sedangkan gading gajah dipotong untuk disimpan di BBKSDA Sumut," ujar Rudianto.


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network