MEDAN, iNews.id - Sebanyak 662 warga telah menggunakan layanan rapid test antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, yang dikelola PT Kimia Farma Diagnostika sebelum digerebek Polda Sumatra Utara (Sumut). Namun, jumlah korban belum bisa dipastikan.
"Berdasarkan data kita, ada 662 orang yang menggunakan layanan rapid test kita di Bandara Kualanamu dalam seminggu terakhir," kata Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadhila Bulqini dalam konferensi pers di Kantor Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Kamis (28/4/2021).
Adil belum dapat memastikan berapa banyak dari 662 orang tersebut yang menjadi korban atau merasakan efek akibat penggunaan alat rapid test bekas pakai.
"Ini kan masih dugaan. Jadi kami belum bisa sampaikan," ujarnya.
Diketahui, layanan rapid test Antigen yang dikelola PT Kimia Farma Diagnostika itu digerebek personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut pada Rabu, 27 April 2021 kemarin, karena diduga mengugnakan alat bekas pakai. Namun, Adil menegaskan, manajemen PT Kimia Farma Diagnostik tidak terlibat dalam penggunaan alat bekas pakai itu.
"Kalaupun benar yang dituduhkan, ini hanya permainan oknum. Kami menggunakan SOP yang ketat untuk pengawasan layanan tersebut," ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait