MEDAN, iNew.id – Seorang nenek mengamuk di Kantor Lurah Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur. Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), karena tidak mendapat bantuan sosial warga terdampak pandemi Covid-19. Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan sudah dua kali mengucurkan bantuan itu.
Nenek Fauziah, warga Jalan Ampera yang sudah berusia 61 tahun ini tak dapat menahan emosi saat mengetahui namanya dan keluarganya yang lain tidak terdata sebagai penerima bantuan Covid-19. Dia pun mendatangi Kantor Lurah Glugur Darat II Kecamatan Medan Timur, tak jauh dari tempatnya tinggal.
Dia langsung menemui petugas kelurahan dan mempertanyakan mekanisme pendataan penerima bantuan sosial itu. Sebab, dia dan keluarga merasa tergolong keluarga prasejahtera dan sudah memberikan kartu keluarga untuk mendapatkan bantuan Covid-19. Apalagi, dirinya sudah janda.
Mereka juga tinggal di dekat dengan kantor kelurahan sehingga seharusnya tidak luput dari perhatian dan pendataan petugas kelurahan. Sementara warga lain yang bermukim jauh dari kantor lurah umumnya mendapat bantuan Covid-19 yang sudah kedua kali dikucurkan Pemkot Medan.
“Siapa yang enggak emosi? Yang lain dapat, saya dan keluarga nggak dapat. Anak, adek, cucu enggak ada yang dapat. Waktu bantuan yang pertama katanya terlambat, tapi sekarang juga enggak dapat,” kata Nenek Fauziah, Kamis (4/6/2020).
Pedagang asongan ini menilai petugas terkesan pilih kasih dalam pendataan warga prasejahtera di lingkungannya. Padahal, dia sudah puluhan tahun tinggal di kelurahan tersebut.
Selama pandemi Covid-19, dia terpaksa tidak berdagang karena khawatir tertular virus yang telah memakan banyak korban jiwa itu. Karena itu, dia berharap bisa menerima bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban ekonomi.
“Saya pedagang, tapi enggak jualan lagi. Saya kan terimbas Covid-19 juga, kok saya bisa enggak dapat. Yang jauh-jauh pun dapat. Saya yang lahir dan tinggal di sini enggak dapat,” katanya.
Meski Nenek Fauziah mengamuk, pihak petugas kelurahan tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka beralasan lurah tidak berada di tempat sehingga tidak bisa memberikan penjelasan kepadanya.
Tidak hanya Nenek Fauziah, warga prasejahtera lainnya di Jalan Ampera juga ikut mendatangi Kantor Lurah Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur. Mereka pun belum pernah mendapat bantuan bagi warga terdampak pandemi Covid-19 meskipun kartu keluarga sudah diminta kepala lingkungan saat pendataan penerima bantuan.
“Saya juga enggak dapat dari yang bantuan pertama. Padahal rumah dekat juga dari sini. Yang jauh-jauh malah dapat, entah kek mana itu pembagiannya,” kata warga, Reza.
Sementara itu sejumlah warga Jalan Ampera lainnya satu per satu tampak mendatangi kantor lurah untuk mendapatkan bantuan sosial. Mereka menerima bantun berupa beras 20 kilogram dan gula pasir 2 kilogram dari pihak kelurahan setempat.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait