MEDAN, iNews.id - Puluhan sopir angkutan Kota (angkot) melakukan langsung unjuk rasa di pangkalan Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara Jumat (5/6/2020) siang. Aksi dari para sopir tersebut tidak berjalan dengan lama karena dibubarkan aparat kepolisian.
Sopir angkot Bangku Sembiring mengatakan, ini sebenarnya bukan aksi dan bukan demo, tetapi ini menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Karena selamat pandemi Covid-19, mereka para sopir angkot tidak pernah mendapatkan bantuan.
Para sopir menyampaikan aspirasi mereka dengan memperlihatkan poster yang berisi tuntutan. Mereka meminta Pemerintah Kota Medan untuk memberikan perhatian kepada para sopir dengan memberikan bantuan. Karena di masa pandemi Covid-19 ini, perekonomian mereka sangat terdampak sekali.
Selain itu, pendapatan mereka juga menurun karena sepinya penumpang. Hal ini karena adanya imbauan dari pemerintah yang meminta warga tetap di rumah dan anak sekolah diliburkan. Namun, perkantoran juga menerapkan work from home (WFH) atau bekerja di rumah.
Di masa pandemi Covid-19 ini, dalam sehari mereka hanya mendapatkan uang Rp10.000 Bahkan bisa sama sekali tidak mendapatkan penghasilan. Berbeda dengan hari biasanya, mereka bisa mendapatkan Rp60.000 hingga Rp100.000 per harinya.
"Sebelumnya kita bisa mendapatkan Rp60.000 sampai Rp100.000 per harinya, sekarang hanya bisa Rp10.000, terkadang itupun tidak dapat," ujar sopir angkot Bangku Sembiring Jumat (5/6/2020).
Para sopir angkot menuntut Pemko Medan dan kepala dinas terkait agar memberikan bantuan yakni berupa uang dan sembako. Namun dalam aksinya, anggota Polsek Pancur Batu langsung membubarkan para sopir tersebut.
Editor : Stepanus Purba_block
Artikel Terkait