Wakil Gubernur Musa Rajekshah. (Foto: Humas Pemprov Sulut)

MEDAN, iNews.id- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Medan diminta untuk profesional dalam menangani laporan tim Calon Wali Kota Medan dan Wakil Wali Kota Medan nomor 1 Akhyar Nasution-Salman Alfirisi (AMAN) terhadap Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeckhah (Ijeck). Hal ini karena standar netralitas yang diterapkan di Pilkada memiliki tafsir yang cukup luas.

Pakar hukum asal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Abdul Hakim Siagian mengatakan kepala daerah dan wakil kepala daerah merupakan pemimpin yang lahir karena berpolitik dan melewati proses politik.

"Bahwa kemudian itu menjadi pelanggaran, harusnya jangan pelanggaran tertentu aja yang diproses. Tetapi itulah politik, kadang-kadang semut di seberang lautan kelihatan tapi gajah di pelupuk mata sengaja tak ditengok," kata Abdul Hakim, Jumat (22/10/2020).

Abdul Hakim mengatakan dari informasi yang diperolehnya, kehadiran Ijeck dalam peresmian Pesantren Tahfidz Alquran, Yayasan Amal Tahfidz merupakan sebagai kader Partai Golkar. Kemunculan Ijeck dengan Bobby di lokasi tersebut dinilainya merupakan hal yang tak perlu dipertentangkan lagi.

"Ini juga dari informasi yang saya peroleh di media, Pak Ijeck hadir di sana karena beliau adalah kader Golkar. Bahwa kemudian ada salah satu paslon yang hadir dan kebetulan didukung oleh Partai Golkar, ini tentu masih relevan," ujarnya.

Abdul Hakim mengatakan setiap kontestan di Pilkada memiliki hak untuk mengadukan dugaan pelanggaran yang dilakukan kompetitornya. Namun demikian, dia meminta untuk setiap paslon memiliki pertimbangan yang matang sebelum melapor. dalam iklim demokrasi setiap orang punya hak untuk mengadukan dugaan pelanggaran di Pilkada.

"Mengadu itu kan hak, tapi harus dibandingkan dengan indikasi pelanggaran lain. Pelanggaran paling serius adalah protokol kesehatan. Inilah yang kita harapkan Bawaslu profesional. Ibarat penyakit jantung tapi kenapa penyakit paru yang diobati. Jangan sampailah begitu," ucapnya.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Faisal Riza mengatakan secara politik bisa menerima kapasitas Ijeck hadir di acara tersebut bersama bBobby. Hal ini dikarenkan Ijek merupakan kader Golkar sedangkan Bobby Calon Wali Kota yang diusung Golkar.

Meski begitu diakuinya, personal figur Ijeck memang menarik perhatian publik sehingga pertemuan Bobby dan Ijeck dinilai bagian dari memengaruhi pendukungnya di Medan untuk mendukung Bobby.

"Ini terlihat jelas dari keberatan tim lawan. Pihak lawan, seperti Salman wakil Akhyar, beberapa waktu lalu juga berusaha menarik beberapa diksi politik yang terasosiasi dengan Eramas dan Ijeck," ucapnya.

Faisal mengatakan arah dan dukungan Ijeck di Pilkada Medan dinantikan oleh masyarakat Kota Medan. Hal ini dikarenakan pasangan Eramas di Kota Medan di Pilgub lalu meraih kemenangan.

"Secara kasus Pilgubsu 2018, pendukung Eramas sangat besar di Medan. Ini peluang yang sangat besar untuk dikelola agar menang," katanya.


Editor : Stepanus Purba_block

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network