6 Casis Nilai Tinggi Tak Lolos Rekrutmen Anggota Polri, Polda Sumut Jelaskan Alasannya
MEDAN, iNews.id – Polda Sumatera Utara memastikan rekrutmen seluruh anggota Polri tahun anggaran 2023 digelar secara transparan. Hal ini menyusul laporan enam calon siswa (casis) polwan yang mengadu lantaran tak lolos padahal nilainya tinggi.
Keenam casis Polwan itu dinyatakan tidak memenuhi syarat (tms) dalam ujian kesehatan jiwa (Keswa). Adapun poin penting yang menyebabkan keenam casis polwan ini dinyatakan tms dikarenakan jawaban sama dan penuh dengan kebohongan dan tidak sesuai dengan kepribadiannya.
Tim dokter seleksi Keswa, Prof Dr dr Elmeida Effendy, menjelaskan seluruh jawaban keenam casis polwan itu tidak menunjukkan kepribadiannya.
“Jadi ada suatu mis understanding soal nilai, tapi kami menilai dengan skala validasi dan klinis validasi ada empat tanda. Yaitu tanda tanya, f, L dan K. Kalau skala tanda tanya lebih dari 10, tidak valid, atau skala L lebih dari 75 dan F dan K lebih dari 70 tidak bisa diinterperentasi,” katanya, dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, Elmeida menerangkan ada juga penilaian 10 skala berikutnya dan tidak bisa diinterperentasi. Diantaranya mencakup, banyak mengeluh sakit badan, depresi, psikopat, histeria, feminim, maskulin dan paranoid. Itu semua harusnya bisa dinilai.
“Tapi kalau yang empat skala validasi itu sudah gagal. Kebelakangnya tidak akan dinilai,” katanya.
Elmeida mengatakan, dalam materi itu bukan soal pertanyaan, tetapi pernyataan. Sehingga tidak ada ada jawaban benar dan salah. Setiap casis tentu memiliki jawaban yang berbeda-beda.
"Tentunya kita akan menjawab sesuai dengan kepribadian kita. Jangan mengadopsi kepribadian orang. Jadilah nilai kebohongan kita tinggi dan nilai itu jadi tms,” ucapnya.
Tim Panitia Seleksi Bagian Keswa menambahkan bahwa casis polwan itu berbohong dengan mengisi tidak sesuai dengan kepribadian mereka. Diduga casis ini sudah mempelajari jawaban tersebut.
“Soal itu dari tahun ketahun sama. Tapi itulah untuk mendeteksi kebohongan. Jujur gak, soal itu mengajarkan untuk sesuai dengan kepribadian mereka,” ujarnya.
Sementara itu, kuasah hukum dari keenam casis polwan, Jonen Naibaho mengaku lega karena sudah menerima keterangan dari kepolisian.
“Terima kasih kami ucapkan, sudah dijelaskan tadi dari Karo SDM, Kabid Dokkes, Kabid Humas dan dokter ahlinya. Dari awal kita menduga bahwa Keswa bukan hal yang sulit bagi Casis ini. Makanya ketika mereka dinyatakan tms, mereka tidak terima,” ucap Jonen.
Selain itu, Jonen juga mengaku pihak Polda Sumatera Utara transparan dalam melayani keluhan dari Casis Polwan yang dinyatakan tms ini.
“Kami minta di-scan langsung nilai klien kami dan sudah dipenuhi oleh Karo SDM. Klien kami ini langsung scan hasil ujian mereka itu dan klien kami mengaku puas,” katanya.
Akan tetapi, mereka belum mendapatkan perbandingan nilai 75 yang dinyatakan memenuhi syarat. Padahal lebih rendah dari 80.
“Kebetulan sudah kami mintakan perbandingan jawaban yang 75 ini. Kami sudah minta, tapi tidak diperbolehkan. Karena itu kepribadian orang. Untuk saat ini klien kami merasa puas. Mudah mudahan kedepankan, tidak ada keluhan lagi,” ujanya.
Editor: Nani Suherni