5 Atlet Asal Medan Peraih Emas, Nomor 4 Pemilik Julukan Tendangan Jarak Jauh

JAKARTA, iNews.id - Atlet Asal Medan Peraih Emas telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Salah satu di antaranya mendapatkan julukan pemilik tendangan jarak jauh.
Para Atlet Indonesia telah menjadi perhatian sejak dulu kala. Banyak dari mereka yang terus menorehkan prestasi baik tingkat nasional maupun internasional sehingga membuat ibu pertiwi selalu tersenyum.
Berbagai penghargaan dan gelar juara mereka berikan dari berbagai bidang olahraga untuk negara. Sebagiannya atlet yang mengharumkan nama bangsa tersebut ternyata ada yang berasal dari Medan.
Atlet asal Medan peraih emas yang pertama yaitu Anthony Sinisuka Ginting . Siapa yang tidak kenal Anthony Sinisuka Ginting? Dia merupakan salah satu atlet bulu tangkis tunggal putra yang lahir di Cimahi sebagai keturunan Karo.
Anthony memulai karir sebagai pemain bulu tangkis yang berprestasi sejak masih duduk di bangku SD. Anthony pernah memenangi kompetisi MILO School Competition kategori tunggal putra SD pada tahun 2008. Anthony kembali meraih juara di tahun 2012 pada kompetisi yang sama dengan kategori tunggal putra tingkat SMP.
Selanjutnya di tahun 2013 Anthony mulai berpartisipasi di beberapa kompetisi bulutangkis senior, seperti Indonesia Open Grand Prix Gold, Vietnam International Challenge, dan Maldives International Challenge. Dia mengikuti kejuaraan BWF World Junior Championships, meraih medali perunggu untuk nomor tunggal putra.
Dia juga pernah mendapatkan medali emas SEA Games pada nomor beregu putra Tahun 2019 dan juga masuk sebagai atlet peraih peringkat kedua di Piala Sudirman Bersama tim Indonesia yang memenangkan Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Asia pada 2016, 2018, dan 2020.
Tak hanya itu, dia meraih dua medali dalam Asian Games 2018 dengan perak di nomor beregu putra dan perunggu di nomor tunggal putra.
Pada Olimpiade Musim Panas 2020, dia meraih medali perunggu di nomor tunggal putra dan menjadi peraih medali olimpiade remaja pertama di cabang olahraga bulutangkis yang kemudian meraih medali olimpiade dan meraih perunggu tunggal putra di Olimpiade Remaja Musim Panas 2014.
Atlet asal medan peraih emas berikutnya yaitu Farhan Attamamil Arda. Farhan Attamamil Arda merupakan salah satu atlet tarung derajat asal Kota Medan yang mendapatkan medali emas untuk Sumatera Utara.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, yang menjadi sejarah dalam olahraga tarung derajat Sumatera Utara khususnya Medan. Karena ini menjadi emas pertama yang didapatkan dari arena Pekan Olahraga Nasional (PON).
Dia meraih kemenangan angka melawan Tabuni dengan skor 3-0 pada pertandingan yang berlangsung di Gedung Serba Guna Eme Neme Yauware Mimika, Papua.
Atlet asal medan peraih emas berikutnya yaitu Ansyari Lubis. Atlet asal Medan yang akrab disapa dengan sebutan “uwak” ini lahir pada tanggal 28 Juli 1970. Dia merupakan mantan pemain sepak bola nasional senior Indonesia.
Namun Ansyari tidak meninggalkan dunia sepak bola sepenuhnya sehingga sekarang menjadi pelatih. Saat aktif bermain bola, Dia berposisi sebagai gelandang dan pernah memperkuat Timnas Indonesia. Setelah pensiun Ansyari menjadi pelatih klub liga 2 dan PSMS Medan di tahun 2021.
Tak tanggung-tanggung, dia pernah menjadi pemain sepak bola nasional dengan transfer termahal di Indonesia dengan biaya transfer sebesar Rp25 Juta, saat pindah dari Medan Jaya ke Pelita Jaya Jakarta.
View this post on Instagram
Atlet asal Medan peraih emas berikutnya yaitu Patar Tambunan. Patar Tambunan merupakan pemain sepak bola Indonesia hasil dari Diklat Garuda pada era tahun 1980-an. Dia lahir di Medan pada tanggal 11 Juni 1965.
Patar meraih medali emas pada ajang SEA Games 1987 di Jakarta. Dia dikenal dengan pemilik tendangan jarak jauh yang bagus.
Perjalanan karir Patar dari sebuah klub Pardedetex Medan dan PSMS Medan, mengembangkan karirnya Ia bergabung dengan Persija yang menjadi andalan pada era tahun 80-an dengan posisi sebagai bek kanan.
Dia juga menerima penghargaan Live Time Achievement pada ulang tahun Persija yang ke-91 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Atlet asal Medan peraih emas berikutnya yaitu Syamsul Anwar Harahap. Syamsul Anwar Harahap lahir 1 Agustus 1952. Ia merupakan seorang mantan petinju, analis serta komentator tinju di sejumlah media.
Syamsul juga sebagai promotor dalam pertandingan perebutan gelar kejuaraan dunia versi WBA antara Chris John vs Renan Acosta dari Panama pada tahun 2006. Dalam karirnya berolahraga dia pernah menjalani 139 kali pertandingan dengan 123 menang dan 16 kalah tanpa pernah kalah KO.
Selain itu, Syamsul Anwar Harahap juga mendapatkan medali emas mulai dari Singapura, Amerika Serikat, dan Pakistan, namun pernah mendapatkan juara III di Jepang, Manila dan Yugoslavia.
Syamsul Anwar Harahap pernah mengalami cacat di lengan kanan akibat serangan penyakit polio. Namun hal tersebut bukan halangan baginya untuk mencapai kesuksesan di dunia olahraga.
Ibu Syamsul Anwar pernah menceritakan kisah pelari Amerika Serikat yaitu Wilma Rudolph yang berhasil merebut medali emas lari maraton Olimpiade tahun 1960 yang memiliki cacat di kakinya akibat serangan virus polio.
Editor: Nani Suherni