MEDAN, iNews.id – Pemprov Sumatera Utara (Sumut) membentuk tim investigasi terkait maraknya tambang emas liar di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Keberadaan tambang yang menggunakan zat merkuri disinyalir menjadi salah satu penyebab banyak bayi lahir di kabupaten itu dengan kondisi cacat atau kelainan organ selama dua tahun terakhir.
“Sudah dibentuk tim untuk mengetahui secara pasti bahwa merkuri membuatkan seperti yang saat ini terjadi,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Medan, Rabu (20/11/2019).
Banyak Bayi Terpapar Merkuri di Lokasi Tambang Emas Madina, Begini Kata Polda Sumut
Selain menyelidiki dampak merkuri, Pemprov Sumut bersama dengan Pemkab Madina terus menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai dampak bahan kimia tersebut. Pemerintah tidak akan segan-segan menindak tegas penambang emas ilegal yang kedapatan menggunakan merkuri. “Kalau masih tidak mau dengar, ya kita tindak,” ujar Edy.
Selama ini, kata Edy, merkuri berdampak ke masyarakat karena banyaknya tambang emas liar atau ilegal di Madina. Lalu, zat merkuri dari tambang itu mencemari air hingga bahan makanan di wilayah Madina.
Bayi Lahir Cacat Bertambah di Madina, Bupati: Terpapar Merkuri dari Tambang Emas Ilegal
Menurut Edy, merkuri bisa menyerang siapa saja. Tak hanya berdampak kepada para penambang emas, merkuri juga dapat menyerang manusia melalui bahan makanan yang terpapar merkuri. “(Bisa) melalui sayur-sayuran, air, hingga ikan yang terdampak merkuri dimakan orang bisa juga,” kata Edy.
Terkait jumlah penambang emas liar di Madina, hingga kini pihaknya masih mendata dan menyelidiki keberadaannya. Pemprov segera menyampaikan hasilnya kepada publik. “Ini lah sedang diselidiki. Nanti kepastiannya akan disampaikan,“ ujarnya.
Bayi Lahir dengan Otak di Luar Tempurung Kepala Gegerkan Warga Madina Sumut
Bupati Madina Dahlan Hasan sebelumnya telah menerbitkan surat edaran bupati Nomor 540/3521/TUPIM/2019 tentang Pertambangan Liar. Dahlan menjelaskan bahwa kelahiran sejumlah bayi yang mengalami cacat organ karena terpapar zat merkuri yang digunakan dalam kegiatan penambangan emas.
Kelainan bayi cacat itu bermacam-macam, mulai dari bayi dengan kondisi usus di luar (gastroschisis), bayi bermata satu atau cyclopia, hingga anencephaly atau kelainan pada tengkorak kepala.
Editor: Maria Christina