Bencana Sumatera: 4 Jembatan Putus di Aceh, 20 Titik Longsor di Sibolga dan Tapteng
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak empat jembatan putus di Aceh dan 20 titik longsor terjadi di Sibolga serta Tapanuli Tengan (Tapteng), Sumatera Utara akibat bencana cuaca ekstrem di tiga provinsi terdampak yakni Aceh, Sumut dan Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti.
Dia mengatakan, pemerintah pusat merespons dengan mengerahkan alat berat, dukungan layanan kesehatan hingga anggaran darurat untuk mempercepat penanganan. Hujan dengan intensitas tinggi yang belum mereda membuat proses pendataan infrastruktur rusak berjalan lambat. Sejumlah ruas jalan, jembatan serta titik longsor yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota masih dalam tahap identifikasi.
Diana membeberkan skala kerusakan yang terjadi pada jaringan jalan dan jembatan di wilayah terdampak.
“Upaya identifikasi kerusakan infrastruktur masih terkendala hujan yang belum berhenti. Empat jembatan dilaporkan terputus di Aceh, sementara di Sibolga dan Tapanuli Tengah terdapat sekitar 20 titik longsor yang masih sulit dipetakan,” kata Diana, Jumat (28/11/2025).
Empat jembatan putus di Aceh tersebut membuat arus transportasi dan distribusi logistik di sejumlah jalur terganggu. Di saat yang sama, sekitar 20 titik longsor di Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng) menghambat akses ke berbagai permukiman. Situasi ini membuat petugas harus menyesuaikan pola kerja di lapangan dengan kondisi cuaca dan keamanan di setiap titik.
Diana menjelaskan, Kementerian PUPR telah mengerahkan peralatan untuk mendukung pembukaan akses ke wilayah terdampak. “Sampai saat ini kami sudah mengirimkan beberapa alat berat untuk membersihkan longsoran. Mudah-mudahan segera bisa sampai ke lokasi,” kata Diana. Upaya ini menjadi bagian penting dari update bencana Sumatera: 4 jembatan putus di Aceh dan ada 20 titik longsor di Sibolga dan Tapteng.
Alat berat dikirimkan untuk membersihkan material longsor yang menutup badan jalan dan mengganggu mobilitas warga maupun tim penanganan bencana. Pembukaan akses diharapkan memudahkan distribusi bantuan serta memfasilitasi operasi pencarian dan pertolongan. Kementerian PUPR berkoordinasi dengan instansi lain agar penanganan infrastruktur berjalan seiring dengan penyelamatan korban.
Dari sektor kesehatan, Kementerian Kesehatan memastikan pelayanan medis tetap dijaga di wilayah terdampak bencana. Fasilitas kesehatan disiagakan dan tenaga kesehatan cadangan telah dikirim untuk memperkuat layanan di lapangan. Koordinasi dengan dinas kesehatan daerah terus dilakukan supaya layanan kepada warga tidak terputus meski akses di beberapa titik masih terhambat.
Kemenkes juga mempersiapkan dukungan tambahan agar kegiatan pembelajaran bisa kembali berjalan setelah kondisi memungkinkan. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi gangguan terhadap aktivitas pendidikan di daerah terdampak. Kebijakan tersebut menjadi bagian dari respon menyeluruh dalam update bencana Sumatera: 4 jembatan putus di Aceh dan ada 20 titik longsor di Sibolga dan Tapteng.
Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah diberikan keleluasaan menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT). Pemda juga diperbolehkan melakukan pergeseran anggaran agar kebutuhan penanggulangan darurat bisa dipenuhi dengan cepat. Fleksibilitas anggaran ini diharapkan mempercepat pengadaan kebutuhan mendesak terkait penanganan bencana di tiga provinsi.
Dari sisi pencarian dan pertolongan, Kepala Basarnas Muhammad Syafii melaporkan delapan operasi SAR tengah berlangsung di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Operasi difokuskan untuk mengevakuasi warga yang terisolasi dan mencari korban yang belum ditemukan,” ujarnya.
Basarnas menempatkan penyelamatan nyawa sebagai prioritas utama di seluruh wilayah operasi. Operasi SAR dilakukan dengan metode manual maupun pemanfaatan teknologi pendukung sesuai kondisi medan di lapangan.
“Kita menggelar delapan operasi baik itu di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Saat ini sedang berjuang, melaksanakan operasi khususnya mengevakuasi korban yang terisolasi,” ujar Syafii.
Editor: Donald Karouw