Contoh Pelecehan Seksual yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Menguntit dan Memaksa Ngobrol

JAKARTA, iNews.id - Berikut ini adalah contoh pelecehan seksual yang mungkin sering dijumpai sehari-hari. Pelecehan seksual memang masih menjadi persoalan serius di Indonesia.

Adapun jenis tindakan pelanggaran bernuansa seksual itu bisa terjadi terjadi kapan saja dan di mana saja, baik secara non-fisik maupun kontak fisik bahkan kekerasan.

Baca Juga

Untidar Pecat Eks Pengurus BEM atas Dugaan Pelecehan Seksual terhadap 2 Mahasiswa

Berdasarkan data tahunan Komnas Perempuan di tahun 2022, jumlah kekerasan berbasis gender terhadap perempuan di tahun 2021 sebanyak 338.496 kasus.

Jumlah tersebut meningkat 50% jika dibandingkan tahun 2020. Kasus pelanggaran seksual yang umumnya terjadi pada perempuan itu terbilang masih sangat tinggi.

Baca Juga

Viral Pengurus BEM UB Diberhentikan Tidak Hormat gegara Dugaan Pelecehan Seksual

Namun, pelecehan seksual tidak hanya aksi yang dilakukan secara fisik atau dengan kekerasan. Ada berbagai tindakan tanpa kontak fisik yang bisa digolongkan sebagai pelecehan seksual.

Contoh Bentuk-Bentuk Pelecehan Seksual

-Menyentuh, mencium, dan memeluk tanpa izin.
-Memberikan tatapan mencurigakan, bernafsu, atau cabul.

Baca Juga

Sidang Kasus Pelecehan Seksual Mas Bechi, 3 Saksi Meringankan Dihadirkan

-Melontarkan sebutan, candaan, atau perkataan yang bersifat sensual atau cabul, seperti cat calling atau menggoda orang dengan sebutan tak pantas.
-Memaksa untuk menerima ajakan kencan atau berhubungan intim.

-Melontarkan pertanyaan tak pantas atau menghina tentang kehidupan pribadi yang bersifat privat, gender, dan sensual.

Baca Juga

Kasus Pelecehan Seksual Calon Pendeta di Alor, Polisi Periksa 17 Saksi

-Berperilaku ‘sok akrab’ dan merasa berhak menyentuh bagian tubuh orang lain tanpa izin.
-Mengirimkan teks, foto atau gambar, dan video seksual tanpa diminta.

-Memberi komentar tidak pantas yang merujuk pada sensualitas lewat sosial media
-Stalking atau menguntit privasi orang lain.
-Memaksa untuk terus berkomunikasi meski sudah ditolak.