get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Korupsi Medan Fashion, 2 Kepala Dinas Langsung Ditahan

Dampak Corona, Medan Lengang dan Pekerja Informal Kebingungan Cari Uang

Senin, 23 Maret 2020 - 14:33:00 WIB
Dampak Corona, Medan Lengang dan Pekerja Informal Kebingungan Cari Uang
Kondisi salah satu jalan protokol yang sepi pengendara akibat wabah corona. (Foto: SINDOnews/Zailani)

MEDAN, iNews.id - Suasana jalanan Kota Medan terlihat lebih lengang sejak mewabahnya virus corona di Tanah Air. Tak banyak titik kemacetan dan aktivitas perekonomian tampak lesu.

Pantauan di lapangan Senin (23/3/2020), sejumlah ruas jalan protokol di Kota Medan tampak sepi. Seperti di Jalan Kapten Muslim Medan, aktivitas Plaza Millenium tak seperti biasa. Pusat perbelanjaan handphone terbesar Medan ini sepi dan hanya terlihat angkutan umum melintas tanpa memuat penumpang.

Bahkan, Jalan Jendral Gatot Subroto yang biasa ramai kendaraan juga tampak sepi. Sementara di Pasar Sei Sikambing, transaksi jual beli masih ramai, meski sejumlah pedagang mengenakan masker menjajakan dagangannya.

Sejumlah pertokoan hingga pukul 10.00 WIB masih banyak yang tutup. Pengendara bahkan bebas melintas di persimpangan jalan tapa mematuhi rambu-rambu lalulintas.

Dampak virus corona ini juga memukul telak para pekerja di sektor informal. Mereka yang menggantungkan hidup dari pendapatan harian kini hanya bisa gigit jari. Seperti para pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, hingga ojek online.

Muhammad Hanafih (48) pedagang susu kedelai keliling mengatakan, sejak wabah corona selama kurang lebih dua pekan, sumber pendapatannya lenyap. Dia sudah tak diperkenankan masuk ke sejumlah perkantoran tempatnya biasa berjualan.

"Biasa ratusan bungkus habis, sekarang laku pun tidak," ucapnya.

Senada diungkapkan penjual sarapan pagi, Buyung (59) warga Jalan Gatot Subroto. Sejak corona mewabah, gorengan jualannya tak pernah habis terjual. Banyak yang terbuang karena tidak ada pembeli.

Keluh kesah sama diutarakan Iqbal, pengendara ojek online. Adanya kebijalan sekolah libur begitupun perkantoran, membuat orderannya merosot drastis. Bahkan layanan pesanan makanan sama sekali tak ada yang masuk.

"Saya bingung mau cari nafkah di mana dan bagaimana," katanya.

Masyarakat menengah ke bawah kini dilanda keresahan. Selain aktivitas terhenti, warga juga bertanya-tanya kebijakan Pemprov Sumut maupun Pemkot Medan.

"Sekarang ini masyarakat dibuat binggung. Kalau memang mencegah wabah corona, mengapa hanya perkantoran pemerintahan dan kepolisian yang disemprot cairan disinfektan, bukan pemukiman masyarakat. Sampe sekarang masyarakat hanya diimbau di rumah. Kalau begini terus mau makan apa," kata Hanafi.

Budayawan Kota Medan Choking menilai, imbauan-imbauan yang disampaikan pemerintah daerah idak dibarengi dengan tindakan nyata sebagaimana dilakukan daerah lain di Indonesia.

"Seharusnya Gubernur dan Plt Wali Kota Medan sudah action di lapangan. Membuat gerakan massa menyemprotkan disinfektan baik di lingkungan masyarakat maupun fasilitas publik," katanya.

Namun faktanya, hingga dua pekan ini baik Pemprov Sumut maupun Pemkot Medan hanya mempertontonkan kebijakan-kebijakan yang membuat masyarakat phobia.

"Memang wabah ini harus diwaspadai, tapi pemerintah juga harus memperhitungkan masyarakat yang sehari-hari mencari nafkah untuk makan satu hari," katanya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut