Detik-Detik Kematian Aktivis Walhi Golfrid Siregar, Ini Hasil Investigasi Polisi

MEDAN, iNews.id - Kematian aktivis HAM dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara (Sumut), Golfrid Siregar, dinilai janggal. Namun polisi memastikan korban meninggal dunia karena mengalami kecelakaan lalu lintas.

Direskrimum Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Andi Rian mengatakan, di luar dugaan kasus kecelakaan lalu lintas yang dialami korban, polisi telah memeriksa 16 orang saksi. Dari keterangan yang didapat, korban memang meninggal dunia karena kecelakaan.

Baca Juga

Polisi Pastikan Aktivis Walhi Golfrid Siregar Tewas akibat Kecelakaan Lalu Lintas

"Saksi-saksi ini dibagi berdasarkan sebelum ditemukannya Golfrid sebanyak delapan orang, dan delapan orang setelah ditemukan," katanya.

Baca Juga

Keluarga Ungkap Kejanggalan dalam Kasus Kematian Aktivis Walhi Golfrid Siregar

1. Pamitan dari Rumah

Korban diketahui berpamitan dengan istrinya untuk meninggalkan rumah pada 2 Oktober 2019 sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu korban diketahui pergi kerumah Bapak Tuanya di Jalan Bajak I, Kota Medan.

Baca Juga

5 Fakta Kematian Aktivis Walhi, Nomor 2 Bikin Penasaran

2. Berada di Jalan Bajak I

Korban berada di Jalan Bajak I dan bertemu sejumlah orang. Golfrid berada di sana hingga pukul 23.50 WIB. Aktivitasnya seperti di rumah Bapak Tuanya, Kennedy Silaba, dan nonkrong di warung.

3. Pulang ke Rumah

Pukul 23.50 WIB, korban kemudian berpamitan untuk kembali kerumahnya. Kemudian, jasad korban ditemukan di flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, sekitar pukul 00.15-.00.30 WIB pada tanggal 3 Oktober 2019.

4. Kondisi Hujan

Ada jeda waktu antara 30 - 45 menit dari Jalan Bajak I sampai di lokasi flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting. Ketika itu memang kondisi sedang hujan.

5. Tidak Pakai Helm

Dari keterangan saksi, Golfrid meninggalkan rumah dengan mengendarai sepeda motor miliknya. Namun korban tidak mengenakan helm secara benar. Terdapat luka memar di bagian lengan akibat helm yang digantung di lengan.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal