Ditanya Soal Jadi Cawapres, Erick Tohir: Saya Fokus Kerja Saja

MEDAN, iNews.id - Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN, Erick Tohir, menegaskan dirinya saat ini hanya fokus bekerja. Dia tidak ingin ikut berpolemik terkait pengusulan namanya sebagai salah satu calon wakil presiden (cawapres).

Hal itu dikatakan Erick saat berada di Medan, Kamis (18/5/2023). 

Baca Juga

Menhan Prabowo Subianto Bertemu Erick Thohir, Beri Selamat Timnas Indonesia Raih Emas

"Saya kan kemarin sudah bilang ketika di Kamboja, ada survei, ada ini, saya sampaikan ya saya tidak mengikuti. Kemarin saya fokus (kerja) di Kamboja untuk mengawal para pahlawan bangsa yang akhirnya terbukti kita membawa mendali Emas Sea Games," kata Erick.

Saat ini, kata Erick, dia berada di Sumatera Utara untuk sejumlah agenda kerja. Salah satunya sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang memiliki tanggungjawab untuk membangun ekonomi umat. 

Baca Juga

Erick Thohir Bongkar Kunci Kemenangan Timnas U-22 di SEA Games 2023

"Saya mendarat dari Kamboja, lalu rapat di Kementerian BUMN. Hari ini juga datang ke Medan sebagai Ketua masyarakat ekonomi syariah. Lalu juga ada kegiatan dengan NU, dimana kita ingin bersama-sama juga membangun ekonomi umat," kata dia.

Erick ingin fokus bekerja karena masyarakat saat ini lebih membutuhkan pemimpin yang mau berada dan bekerja di bawah (masyarakat). Bukan yang hanya menimbulkan polemik yang tidak nyata. 

Baca Juga

Timnas U-22 Sabet Emas SEA Games 2023, Erick Thohir Dapat Sambutan Khusus di Medan

"Kita harus nyata," kata Erick. 

Namun sikap Erick yang tidak ingin berpolemik soal posisi cawapres itu, ternyata bukan wujud tarik dirinya Erick dari bursa pencalonan.

Baca Juga

Prabowo Ucapkan Selamat ke Erick Thohir atas Prestasi Timnas di SEA Games: Luar Biasa!

Dia menyerahkan sepenuhnya pengusungan dirinya kepada partai politik yang memiliki kewenangan untuk mengusung kontestan di Pilpres 2024 mendatang. 

"Kan yang namanya cawapres itu kan diusulkan 20 persen. Kalau gak dapat ya bukannya mundur namanya tapi enggak dapat," katanya. 

Editor: Nur Ichsan Yuniarto