Hasil Pertanian Anjlok akibat Pandemi Covid, Petani di Karo Budidaya Cacing Tanah

KARO, iNews.id - Pandemi Covid-19 dan erupsi Gunung Sinabung membuat sektor pertanian di Kabupaten Karo khususnya kawasan kaki Gunung Sinabung terpukul. Selain disebabkan turunnya harga jual, abu vulkanis Gunung Sinabung yang menutupi tanaman warga membuat petani terancam gagal panen.
Namun demikian, deretan bencana ini tidak membuat masyarakat Desa Cimbang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo berhenti bekerja. Untuk menunjang penghasilan, masyarakat Desa Cimbang membudidayakan cacing tanah jenis Lumbricus rubellus.
"Ketika erupsi dan dirumahkan akibat Covid-19, kami tidak ada aktivitas dan tidak ada penghasilan untuk makan setiap harinya. Makanya saya mengambil kesimpulan untuk budidaya cacing supaya setiap warga Desa Cimbang ada kesibukan dan aktivitas di rumah supaya tidak stres," ucap salah satu petani kopi di Desa Cimbang, Imam Syukri Tarigan, Senin (12/10/2020).
Petani yang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Karo prospek usaha budidaya cacing tanah terbilang efektif dan memberikan keuntungan yang menjanjikan. Dia memulai budidaya cacing tanah ini mulai dilakukannya sejak Agustus 2020 lalu. Dengan lahan yang tidak terlalu luas dan modal yang tidak terlalu tinggi, dirinya mulai mengembangbiakkan cacing tersebut.
"Saat ini prospek usaha pengembang biakan cacing tanah ini sudah mulai digandrungi dan bisa menjadi usaha alternatif membuka lapangan kerja baru," ucapnya.
Menurut Imam, jenis cacing ini mempunyai siklus pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan jenis cacing lainnya. Jenis cacing ini tergolong mudah pemeliharaan dan perawatannya, karena bisa dikembangkan di media tanah yang dicampur dengan limbah organik atau kotoran sapi/lembu. Selain itu, jenis cacing ini juga banyak manfaatnya.
"Cost di cacing tidak terlalu besar dan sangat mudah untuk diterapkan pada para petani. Manfaat cacing ini untuk obat-obatan, pakan ternak dan juga bahan dasar kosmetik," ucapnya
Imam juga menambahkan bahwa saat ini, mereka telah memasarkan cacing tanah yang mereka budidayakan itu keluar daerah Sumatera Utara.
"Pada Sabtu (10/10/2020) lalu kami sudah mengirim 500 Kg ke Bandung dan Pati, Jawa Tengah," ucapnya.
Editor: Stepanus Purba_block