Inflasi di Sumut di Bawah Nasional Selama Pandemi Covid-19

"Secara tahunan inflasi tahunan Sumut terkini tercatat lebih rendah dari rerata tiga tahun terakhir sebesar 2,09 persen untuk year on year (yoy). Andil inflasi bahan makanan terpantau relatif stabil dan masih dalam rentang sasaran nasional. Penurunan tekanan inflasi didorong oleh penurunan yang terjadi pada komoditas cabai merah, emas perhiasan, dan bawang merah," katanya.
Sementara itu, tinggi harga minyak goreng menjadi faktor penahan penurunan laju inflasi lebih dalam. Tren kenaikan CPO global yang masih berlanjut menjadi pemicu utama kenaikan harga minyak goreng.
"Meski demikian, secara umum tingkat inflasi Sumut pada 2021 diperkirakan masih berada pada rentang sasaran nasional 3961 dengan potensi bias bawah," ucapnya.
Berdasarkan data PIHPS, harga komoditas pangan strategis di Sumatera Utara terpantau relatif stabil. Fluktuasi harga yang terjadi masih dalam batas kewajaran, kecuali untuk minyak goreng yang hingga hari ini masih menunjukan tren kenaikan secara konsisten, dipicu oleh tren kenaikan CPO global yang masih terus berlanjut.
"TPID harus segera melakukan sinergi dan koordinasi untuk meredam tingginya harga minyak goreng tersebut. Salah satunya dengan berkolaborasi bersama produsen utama minyak goren sebagaimana arah kebijakan dan rekomendasi nasional yang juga telah dilakukan oleh TPID Provinsi. Agar kegiatan serupa dapat diperluas oleh TPID Kab/Kota se-Sumatera Utara khususnya sebagai persiapan menyambut HBKN Natal dan Tahun Baru 2022," ujarnya.
Belum kuatnya permintaan di berbagai wilayah menyebabkan realisasi inflasi terkini masih relatif rendah. Termasuk di Sumatera Utara dan mayoritas daerah secara nasional terjaga di batas bawah target inflasi nasional. Momentum HBKN Natal dan Tahun Baru 2022 diharapkan dapat menjadi momentum untuk mendorong daya beli masyarakat dan pencapaian inflasi pada sasaran nasional.
"Memperkuat produksi pangan antar waktu dan antar daerah menyadi salah satu solusi alternatif untuk mendukung pengendalian inflasi yang disebabkan oleh fluktuasi komponen volatile food. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain penguatan ekosistem usaha Pertanian dan optimalisasi penggunaan sistem informasi," jelasnya.
Editor: Stepanus Purba_block