Menteri Kabinet Indonesia Maju Borong Produk UMKM Ratusan Juta di Beli Kreatif Danau Toba
DAIRI, iNews.id - Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar aksi borong produk artisanal Dairi yang dipamerkan saat pelaksanaan peluncuran kampanye Beli Kreatif Danau Toba. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai ratusan juta Rupiah.
Produk artisanal yang dibeli di antaranya ulos, kain tenun, produk kerajinan tangan, olahan andaliman hingga kopi.
"Saya beli kopi untuk dibagi-bagikan ke seluruh staf. Saya beli Rp100 juta," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate.
Selain Jhonny, pembelian juga dilakukan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Para Menteri membeli produk artisanal tersebut saat mengikuti peluncuran Beli Kreatif Danau Toba secara virtual lewat telekonferensi video dari Jakarta dan Kabupaten Toba. Mereka melakukan pembayaran transaksi dengan dompet digital menggunakan scan QR Code Indonesian Standart (QRIS) tanpa tatap muka (TTM) yang tengah dikampanyekan Bank Indonesia.
"Saya juga beli dengan nominal yang sama dengan pak Menkominfo. Nilai tersebut nanti silahkan dibagi ke empat artisanal yang tampil ke depan hari ini," kata Sandiaga yang hadir langsung saat peluncuran tersebut.
Aksi borong para menteri ini disambut meriah para artisanal. Mereka berharap para menteri ikut menggaungkan produk-produk artisanal ini di kanal sosial media pribadi mereka.
"Kami yakin jika semua kita terlibat memviralkan ini, produk-produk kami akan semakin dikenal dunia," kata salah seorang produsen artisanal.
Diketahui, Beli Kreatif Danau Toba merupakan kampanye yang menjadi bagian dari agenda Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Tahun 2021. Kampanye ini telah diluncurkan dari kawasan Silalahi, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara pada Sabtu (20/2/2021). Peluncuran dilakukan Presiden Joko Widodo, melalui telekonfrensi video dari Istana Merdeka Jakarta.
Editor: Donald Karouw