get app
inews
Aa Text
Read Next : Pabrik Pengolahan Karet di Jember Terbakar Hebat, Warga Tak Berdaya Hadapi Kobaran Api

Musim Gugur Daun, Pabrik Karet di Sumut Kesulitan Dapatkan Bahan Baku

Rabu, 20 Januari 2021 - 01:18:00 WIB
Musim Gugur Daun, Pabrik Karet di Sumut Kesulitan Dapatkan Bahan Baku
Sejumlah pabrik karet yang ada di Sumatera Utara, kesulitan mendapatkan bahan baku untuk berproduksi. (Foto: SINDO)

MEDAN, iNews.id - Sejumlah pabrik karet yang ada di Sumatera Utara, kesulitan mendapatkan bahan baku untuk berproduksi. Kondisi itu terjadi akibat menurunnya pasokan bahan baku dari petani.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara Edy Irwansyah menuturkan, menurunnya pasokan karet dari petani karena saat ini tanaman karet di sejumlah wilayah di Sumatera Utara sedang mengalami gugur daun. Kondisi itu membuat produksi getah karet menurun. 

"Pada akhir Desember 2020 mulai terlihat ada sedikit kebun karet mengalami gugur daun. Pertengahan Januari 2021, pada kabupaten tertentu kondisi gugur daun sudah melebihi 50 persen. Diperkirakan puncak gugur daun akan terjadi akhir Februari sampai awal Maret. Sepanjang Januari-Maret diperkirakan produksi kebun berkurang 45 persen," ujar Edy, Selasa (19/1/2021).

Edy menjelaskan, gugur daun yang terjadi ini merupakan proses yang alami. Secara fisiologi tanaman menggugurkan daunnya untuk mengantisipasi ketersediaan air pada musim kemarau.

"Akibatnya saat ini, pabrik pengolahan karet di Sumatera Utara sudah mengalami kesulitan bahan baku. Kekurangan pasokan ini diatasi dengan pembelian dari provinsi lain, konsekuensinya harga beli semakin tinggi. Bila pasokan dari provinsi lain tidak mencukupi, dampaknya volume ekspor akan mengalami penurunan," kata Edy. 

Sementara itu, berdasarkan data tahun 2020 lalu, kinerja ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) menurun sebesar 7,6 persen dibandingkan tahun 2019, yakni menjadi 380.005 ton. "Lima negara tujuan utama ekspor karet Sumut adalah Jepang (21,8 persen), USA (15,7 persen), China (12,5 persen), India (7,5 persen), dan Brazil (7,1 persen). Rerata harga karet TSR20 tahun 2020 mengalami penurunan 6,3 persen menjadi 131,7 sen AS dibandingkan tahun sebelumnya," tuturnya. 

Ironisnya penurunan harga dan volume ekspor karet itu, terjadi di tengah penjualan karet di pasar lokal yang juga merosot. Tercatat pada tahun 2020 serapan karet dalam negeri turun 6 persen menjadi 47.928 ton. 

"Untuk total penjualan ekspor dan lokal tahun 2020 mengalami penurunan 7,3 persen menjadi 427.933 ton dibandingkan tahun sebelumnya,” ucapnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut