Pemerintah Luncurkan Bantuan PKL dan Warung Rp1,2 Triliun untuk 1 Juta Pelaku Usaha
MEDAN, iNews.id - Pemerintah meluncurkan Program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BTPKLW) dengan pagu anggaran senilai Rp1,2 triliun. Bantuan tersebut akan disalurkan kepada 1 juta penerima dengan besaran masing-masing Rp1,2 juta.
"Penyalurannya melibatkan TNI-Polri. Sebanyak 500.000 penerima melalui TNI dan 500.000 di Polri. Total bantuan Rp1,2 triliun. Ini sesuai arahan Bapak Presiden," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyambangi PKL di Jalan Bintang, Kota Medan, Kamis (9/9/2021).
Menurutnya, bantuan ini secara spesifik menyasar kabupaten dan kota yang terkena PPKM Level 4 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 27 dan Nomor 28 Tahun 2021.
Para penerima bantuan yakni PKL dan warung yang belum mendapatkan bantuan melalui skema Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM).
“BTPKLW yang hari ini mulai diluncurkan, selain sebagai kompensasi atas kerugian ekonomi akibat pembatasan, namun juga diharapkan menjadi sinyal untuk menggerakkan kembali ekonomi masyarakat di tingkat bawah,” kata Airlangga didamping Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Medan, Provinsi Sumatra Utara dipilih menjadi kota pertama yang akan menerima bantuan BTPKLW karena peran strategis Medan sebagai episentrum perekonomian di Pulau Sumatra.
Airlangga berharap, bantuan yang diberikan ini dapat membantu perekonomian pedagang di tengah pandemi Covid-19. Para pedagang agar dapat memanfaatkan seluruh fasilitas yang disiapkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan kegiatan usahanya.
"Semoga bantuan ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya," kata Airlangga.
Usai memberikan bantuan kepada para pedagang, Airlangga beserta rombongan meninjau vaksinasi untuk pelajar dan mahasiswa di Sekolah Sutomo.
"Di sekolah ini dapat laporan yang divaksinasi targetnya 1.200 orang," kata Airlangga yang sekaligus Ketua Umum Partai Golkar.
Dia mengungkapkan, sempat berdiskusi dengan pelajar dan mahasiswa yang ikut vaksinasi. Mereka berharap agar pembelajaran tatap muka dapat dilakukan secepatnya.
"Kami berdiskusi dengan adik-adik pelajar yang ada di sini. Mereka semua antusias karena mereka berharap segera dibuka sekolah tatap muka," ucapnya.
Editor: Donald Karouw