Pilu! Mama Muda Dijual Tukang Betor Rp20 Juta ke Warga Nias Barat, Modus Dinikahkan

NIAS SELATAN, iNews.id - Nasib memilukan dialami mama muda berstatus istri orang berinisial KT (23) warga Desa Harefa Orahua, Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara. Dia ditipu lalu dijual dengan modus dinikahkan ke seorang warga di Nias Barat oleh tukang becak motor (betor) yang menerima Rp20 juta sebagai uang mahar.

Cerita bermula saat korban KT, ibu satu anak ini pergi merantau ke Kota Gunungsitoli karena butuh biaya untuk anaknya. Singkat cerita korban merasa harus pulang sehingga meminta jasa pelaku untuk diantarkan ke kampung halamannya di Nias Selatan.

Baca Juga

Bunuh Bayi gegara Depresi Suami Ingin Nikah Lagi, Ibu di Lampung Jadi Tersangka

Pelaku yakni pengendara betor, belakangan diketahui berinisal TT alias Ama Jois. Dia sama sekali tidak memiliki hubungan keluarga dengan korban Kristiani.

Pengakuan korban saat perjalanan, pelaku TT menghasutnya untuk mengubah tujuan yang awalnya ke Nias Selatan menuju Kabupaten Nias Barat.

Baca Juga

Tragis! Anggota TNI Gantung Diri di NTT, Diduga Stres Ingin Nikah Terkendala Mahar Adat

"Awalnya saya meminta dia mengantar saya pulang ke arah Nias Selatan, namun dia bilang telah berkomunikasi dengan saudara kandung saya dan membawa saya ke Nias Barat," ujar KT, Jumat (31/1/2025).

Ironisnya, korban yang sudah menikah dan berstatus istri orang ternyata dijual pelaku ke seorang warga Nias Barat dengan modus pernikahan. TT mengaku kepada seorang warga di Nias Barat jika korban merupakan saudaranya.

Baca Juga

9 Pernikahan Artis Paling Fenomenal Sepanjang 2024, Nomor 7 Ternyata Nikah Diam-Diam

Karena itu warga Nias Barat ini meyakini tujuan kedatangan TT untuk menikahkan KT dengan warga tersebut.

"Saat saya dibawa di sini, kepada keluarga yang saat ini saya berada (Nias Barat) menerima uang Rp20 juta (mahar)," katanya.

Baca Juga

Diperiksa Polisi, IRT Korban Penculikan di Bandung Bantah Nikah Siri dengan DAS

Informasi yang dihimpun, TT menjual KT dengan dihadiri beberapa pihak. Diduga saat pernikahan tersebut dihadiri kepala desa setempat dan keluarga yang menerima uang. Sementara suami maupun keluarga KT tidak ada, bahkan tak mengetahui pernikahan tersebut.

Editor: Donald Karouw