Polisi Masih Dalami Pembunuhan 3 Warga Madina Bermotif Bisikan Gaib

MANDAILING NATAL, iNews.id – Polisi masih mendalami kasus pembunuhan tiga warga Desa Lubuk Kancah, Ranto Baek, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), termasuk salah satu korbannya bayi berusia lima bulan. Pemeriksaan sementara, para pembunuh yang diduga ikut aliran menyimpang itu secara sadis membunuh korban lantaran bisikan gaib. Ketiga pelaku membunuh tiga korban sebagai tumbal menolak bala.
Ketiga tersangka masing-masing ML, AL, dan MA, saat ini menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Madina. Polisi menetapkan AL sebagai adalah otak pembunuhan, sedangkan ML dan MA hanya turut serta karena mereka bersaudara kandung. "Kasusnya masih kami dalami,” Kasat Reskrim Polres Mandailing Natal, AKP Daros Aritonang, Selasa (5/6/2018).
Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan pengakuan tersangka. Korban pertama dalam pembunuhan mereka yakni balita berusia lima bulan yang mereka temukan saat sedang menyeberang Sungai Muara Bangko. Bayi itu oleh para tersangka kemudian dihanyutkan.
Seusai membunuh korban pertama, ketiganya beristirahat di pondok dekat kebun sawit. Di situ para tersangka membunuh korban kedua berinisial LK (15). Korban dianiaya hingga tewas kemudian dihanyutkan ke aliran sungai yang sama.
Korban ketiga, ibu rumah tangga berinisial RL (26) yang mayatnya dibiarkan di kebun sawit. Seluruh korban kebringasan ketiga pelaku mayatnya ditelanjangi. "Mereka melepaskan pakaian para korban karena perintahnya (bisikan gaib),” ujar Daros.
Beredar informasi paham aliran menyimpang yang dianut para pelaku sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mandailing Natal juga sempat memberikan pengarahan ke lokasi Desa Lubuk Kancah agar aliran tersebut ditinggalkan. Namun nyatanya, imbauan MUI saat itu tidak diindahkan masyarakat setempat.
Diketahui, teror pembunuhan berantai melanda warga Desa Lubuk Kancah, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Madina, Sumut. Mereka digemparkan dengan tewasnya tiga orang secara misterius dalam tiga hari terakhir, mulai Kamis (31/5/2018) hingga Minggu (3/6/2018).
Dari hasil pemeriksaan, motif pembunuhan berantai itu hanya karena tiga pelaku mendapat bisikan gaib akan datangnya bencana besar. Mereka kemudian membantai para korban sebagai tumbal agar bencana tak sampai terjadi.
Kapolres Mandailing Natal, AKBP Irsan Sinuhaji mengatakan, dari keterangan awal mereka mengaku kerasukan bisikan gaib akan datangnya bencana besar hingga membuat mereka harus mengungsi menyelamatkan diri jauh dari perkampungan.
Saat ini ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap lebih jauh motif pembunuhan tersebut. Mereka juga diancam pasal berlapis tentang pembunuhan berencana.
Editor: Donald Karouw