Satu Pasien Demam Dirawat di RSUD Tarutung, Punya Riwayat Perjalanan dari Vietnam

TOBA, iNews.id - Warga di wilayah Danau Toba, Sumatera Utara, geger dengan kabar beredar ada pasien positif virus korona yang dibawa dari Kabupaten Toba Samosir. Saat ini pasien tersebut sudah dirujuk ke RSUD Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.

Namun isu tersebut langsung dibantah oleh pihak RSUD Tarutung yang menjadi salah satu rujukan penanganan penderita virus korona di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Baca Juga

RSUP Adam Malik Medan Isolasi 1 Pasien Suspect Korona, 2 Pasien Dalam Pengawasan

"Isu ada pasien positif virus korona di RSUD Tarutung, perlu kita luruskan. Memang benar, ada pasien dari luar daerah Taput yang kita jemput karena terkena demam dan riwayatnya baru kembali dari Vietnam," kata Direktur RSUD Tarutung, dr Janri Nababan, Minggu (15/3/2020).

Dia mengatakan, pasien tersebut dijemput pada Jumat (13/3/2020) sekitar pukul 11.00 WIB. Warga tersebut punya riwayat perjalanan dari Vietnam pada 6-7 Maret 2020.

Baca Juga

Dirujuk ke RSUP Adam Malik usai Tabligh Akbar di Malaysia, Warga Binjai Berstatus ODP

Pasien kembali ke kampung halamannya melalui Bandara Sisingamangaraja XII Siborongborong, Tapanuli Utara pada Selasa (10/3/2020) lalu. Kemudian dia mendapat penanganan medis di rumah sakit dari daerahnya karena mengalami sakit demam.

"Si pasien demam dan dijemput, lalu ditangani di RSUD Tarutung oleh tim dokter radiologi, paru dan penyakit dalam," ujar dia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien tidak menunjukkan gejala pneumonia identik korona. Namun pasien punya penyakit penyertaan lain, yakni demam dan pencernaan.

"Setelah kita cek darah, ternyata menunjukkan gejala klinis DBD dan typus. Kalau untuk pneumonia sesuai protokol, akan tetap kita pantau selama 14 hari ke depan," kata dia.

Dokter spesialis paru di rumah sakit tersebut, Herbet Hutagaol membenarkan, ada pasien yang tengah dirawat, gejala klinisnya tidak mengarah ke virus korona atau COVID-19.

"Namun karena sesuai prosedur dan pasien punya riwayat perjalanan dari negara endemik, pasien dalam pemantauan. Itu prosedur yang harus dijalankan," ujarnya.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal